ITS News

Minggu, 29 September 2024
11 April 2022, 20:04

Mengenal Ika Anargya, Prototipe Jembatan Hasil Rancang CT-Kaizen

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Tampak samping rancangan jembatan Ika Anargya karya tim CT-KAIZEN 2.0

Kampus ITS, ITS News – Tim CT-Kaizen 2.0 Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali dengan hasil rancang jembatan baru mereka, Ika Anargya. Prototipe jembatan ini merupakan hasil termutakhir dari pengembangan versi jembatan mereka sebelumnya. 

Personel CT-Kaizen 2.0, Ary Ikhsanul Falahk menjelaskan jika inovasi mereka kali ini bermula dari studi kasus jembatan di Kecamatan Gabek, Pangkalpinang. Menurut Ary dan kedua rekannya, kondisi jembatan tersebut kurang layak akibat perencanaan yang tidak matang. “Oleh karenanya, jembatan tersebut berpotensi mengalami kegagalan konstruksi dan menimbulkan kerugian,” ujarnya.

Setelah memutar otak bersama Boy Triono Haloho dan Yona Machery, Ari menginovasikan prototipe jembatan berbahan dasar kayu balsa. Menurut mereka, kayu jenis ini terkenal memiliki ketahanan tinggi namun tetap ringan dibandingkan material lainnya. 

Ary menambahkan, Ika Anargya juga dirancang menggunakan acuan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasilnya, secara teoretis, struktur prototipe seberat 21,5 gram ini mampu menahan beban hidup hingga 20 kilogram. “Tidak hanya efektif, hasil tersebut sesuai dengan target ketepatan rancang jembatan kami,” sambung mahasiswa asal Madiun ini puas.

Personel Tim CT-KAIZEN 2.0 (dari kiri) Boy Triono Haloho, Yona Machery, dan Ary Ikhsanul Falahk berhasil menjuarai Warmadewa Civil Competition pada kategori National Bridge Competition, 28 November 2021

Tidak hanya efektif, Ary dan kedua rekannya juga merancang jembatan ini dengan memperhatikan nilai artistik. Pemuda ini menjabarkan, rangka jembatan Ika Anargya dirancang menyerupai model atap rumah adat Gadang khas Minangkabau. Selain itu, bagian railing jembatan ini turut dipermanis dengan motif Pepatran khas Bali. 

Bukan tanpa alasan, usut punya usut, Ary mengungkapkan jika keberagaman budaya dalam rancangan jembatan mereka sudah tertanam dari nama jembatan ini. Menurutnya, kata Ika yang bermakna persatuan mereka serap dari semboyan negara. Sementara itu, kata Anargya memiliki arti persatuan yang tidak ternilai. “Oleh karenanya, nama Ika Anargya dapat berarti persatuan yang menyeluruh,” terangnya.

Untuk ke depannya, tiga personel CT-Kaizen 2.0 ini berharap agar ide jembatan mereka mampu terwujud. Khususnya pasca Ary dan tim membawa gagasan Ika Anargya ke Warmadewa Civil Competition dan berhasil merebut juara pertama pada kategori National Bridge Competition, 28 November 2021. (*) 

Reporter: Gandhi Kesuma
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika

Berita Terkait