ITS News

Senin, 30 September 2024
26 Maret 2022, 15:03

ITS Kembangkan Konsep Kawasan Ekowisata Bahari Pulau Mengare

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Tim Abmas ITS bersama stakeholders Kawasan Ekowisata Bahari Pulau Mengare

Kampus ITS, ITS News – Pulau Mengare di Kabupaten Gresik menjadi salah satu pulau yang potensial dikembangkan menjadi desa wisata. Melalui konsep Kawasan Ekowisata Bahari, tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut serta mengembangkan potensi tersebut.

Ketua tim Abmas ITS ini, Arwi Yudhi Koswara ST MT, menyampaikan bahwa Pulau Mengare dipilih karena kawasan wisata perdesaan tersebut memiliki beragam potensi mulai dari kondisi lingkungan pesisir, sosial budaya, ekonomi, serta pengelolaan wisata yang dapat dikembangkan lebih lanjut. “Potensi tersebut masih belum dioptimalkan karena keterbatasan pengetahuan dari masyarakat lokal,” tambahnya.

Beberapa desa di Pulau Mengare seperti Desa Tanjung Widoro, Kramat, dan Watu Agung menjadi titik utama untuk dikembangkan. Nantinya, ketiga desa tersebut akan disusun perencanaan pengembangan wilayah sesuai dengan potensi yang telah ada. “Sehingga nantinya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di desa-desa tersebut,” ungkap Arwi, sapaan akrabnya.

Dalam mewujudkan konsep kawasan ekowisata bahari, Arwi menjelaskan langkah awal yang dilakukan adalah observasi lokasi. Ia dan anggota tim Abmas ITS lain turut berkoordinasi dengan Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan kepala desa di masing-masing desa. Camat Bungah sebagai pengendali wilayah juga dilibatkan dalam proses koordinasi. “Kami lakukan focus group discussion (FGD) untuk lebih mengetahui potensi dan masalah dari desa ini,” tambahnya.

Perlu adanya pembagian zonasi berdasarkan fungsi lahan serta pengembangan tempat wisata agar dapat mengundang pengunjung lebih banyak lagi menjadi salah satu hasil dari FGD tersebut. Tempat wisata yang dibangun juga dapat menjadi tempat untuk menyajikan hasil tangkapan nelayan Pulau Mengare. “Kita juga merencanakan strategi perluasan pemasaran untuk meningkatkan nilai jual produk olahan setempat,” urai dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS ini.

Metode pemetaan sosial (social mapping) coba dilakukan tim ini untuk mengetahui karakteristik masyarakat dan kondisi sosial di beberapa desa tersebut. Setelah memperdalam dan menemukan beberapa potensi, dilakukanlah pemetaan konsep pariwisata bahari yang akan direncanakan di Kawasan Pulau Mengare. Potensi yang ada akan digunakan untuk menunjang realisasi konsep wisata bahari yang telah disusun.

Arwi menyampaikan bahwa strategi yang dirumuskan tim Abmas ITS ini akan direalisasikan secara bertahap. Tidak serta merta langsung direalisasikan semua dalam waktu dekat. Namun, timnya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat membantu wisata Pulau Mengare supaya lebih berkembang menjadi Kawasan Ekowisata Bahari yang dikenal lebih luas oleh masyarakat. “Dan dapat meningkatkan minat kunjungan wisatawan kesini,” pungkasnya. (*)

 

Reporter: Shauma Aulya Zahra
Redaktur: Septian Chandra Susanto

Berita Terkait