ITS News

Jumat, 27 September 2024
26 Juni 2008, 06:06

Idealnya ITS Miliki 200 Guru Besar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menurut Rektor ITS Priyo Suprobo, jumlah tersebut belumlah ideal bagi sebuah Perguruan Tinggi. Pria yang kerap disapa Probo ini menambahkan bahwa jumlah ideal yang harus dimiliki adalah 20% dari seluruh staf pengajar. “Saat ini ITS memiliki sekitar 1000 dosen, maka jumlah ideal yang harus dicapai adalah 200 Guru Besar,” imbuh Probo.

Priyo Suprobo juga menghimbau para dosen untuk terus mengurus kepangkatannya. Apalagi sejak dikukuhkannya I Nyoman Pujawan sebagai Gubes Termuda di ITS, menandakan bahwa usia muda bukanlah sebuah halangan untuk berkarya. “Tugas kita bersamalah untuk memenuhi target tersebut,” tambah Probo lagi.

Dalam sambutannya, Probo juga memberi pesan kepada I Nyoman Pujawan untuk tetap berkarya walaupun masih dalam usia muda. I Nyoman sendiri dikukuhkan sebagai Gubes rekayasa Rantai Pasok (Supply Chain). Dalam orasi ilmiahnya, I Nyoman menyampaikan tema Koordinasi, Kolaborasi, dan Visibilitas Informasi pada Supply Chain. “Semoga apa yang diberikan saudara kita ini bermanfaat, terutama dalam bidang Industri,” ujar Probo.

Probo juga menghimbau kepada para pengusaha dan pemilik modal untuk bekerjasama dengan masyarakat membangun industri dengan menerapkan supply chain tersebut. Dengan begitu, usaha yang besar akan mampu membantu yang terpuruk. ”Setelah mendengan paparan I Nyoman Pujawan tadi, tinggal bagaimana kemauan dan niat baik kita untuk menerapkannya,” pesan Probo.

I Nyoman sendiri mengungkapkan bahwa supply chain banyak dibutuhkan industri dalam lima tahun terakhir. Dengan supply chain, akan semakin tumbuh perusahaan-perusahaan yang hanya punya spesifik dan tidak mengerjakan proses organisasi tradisional secara menyeluruh. Hal ini disebabkan supply chain pada hakekatnya adalah pendekatan lintas organisasi dalam mengelola proses bisnis.

”Untuk menyingkronkan semua proses yang tersebar di berbagai tempat dengan perusahaan yang berbeda, maka dibutuhkanlah suatu Koordinasi, Kolaborasi, dan Visibilitas Informasi. Dengan demikian, maka keselarasan dan keharmonisan dapat tercapi sehingga produk dengan kualitas yang sesuai spesifikasi dapat pula tercapai,” papar suami Mahendrawathi yang baru berusia 39 tahun ini.

Tidak bisa dipungkiri manajemen supply chain ini kian menjamur. Beberapa tahun ke depan kana semakin banyak perusahaan yang menerapkannya. Wajar bila saat ini, Jurusan Teknik Industri memiliki sebuah Laboratorium Supply Chain Management, yang merupakan laboratorium satu-satunya di Indonesia. (mtb/han)

Berita Terkait