ITS News

Jumat, 27 September 2024
26 Juni 2008, 07:06

Despro Unjuk Kreativitas Desain Interior

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kepala Bidang Desain Interior Ir Susy Budi Astuti MT mengaku bahwa pameran karya mahasiswa ini adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh prodi Desain Interior. Bagi mahasiswa yang menempuh tugas akhir, pameran ini bertujuan untuk melihat kelayakan karya mereka sebelum menghadapi sidang bulan Juli nanti. “Tugas akhir mahasiswa yang dipamerkan di sini paling tidak sudah harus sembilan puluh persen jadi,” ujar Susy.

Tugas akhir mahasiswa desain interior ini sendiri berupa desain ulang interior di berbagai tempat. Contohnya saja desain ulang lobby RS Mata Undaan hingga bioskop yang di desain ulang dengan konsep retro. Dalam tugas akhir ini memang mahasiswa dipersilakan untuk mengambil sampel interior yang ada di masyarakat.

Salah satu karya yang menarik adalah desain ulang dining hall oleh Novia Arini. Mahasiswa angkatan 2004 ini mengambil sampel Tanjung Kodok Beach Resort yang terletak di Lamongan. Pada resort tersebut terdapat sebuah restoran yang bernama Jellyfish Dining Hall. Novia tergelitik untuk mendesain ulang interior restoran yang menghadap laut ini. Interior yang semula berkonsep sangat minimalis ia desain ulang dengan memadukan konsep estetika batik Lamongan dan resto galeri Usaha Kecil dan Menengah.

“Salah satu unsur batik Lamongan yaitu bunga jeruk saya masukkan dalam detail sandaran kursi, lantai serta railing (tangga, red),”jelas Novia. Sedangkan konsep resto galeri UKM ia terapkan dengan memajang berbagai benda seni khas Lamongan seperti gerabah di dalam restoran tersebut. Jellyfish Dining Hall hasil desain ulang Novia juga tampak sejuk dengan interior didominasi warna biru, putih dan transparan.

“Saya mencoba menerapkan karakter dari jellyfish (ubur-ubur, red) dalam interior ini. Karakter jellyfish kan transparan, bercahaya dan didominasi bentuk lengkung,” tambah Novia lagi.

Selain diwajibkan untuk membuat maket karya mereka, beberapa mahasiswa juga melengkapi presentasi karya mereka dengan animasi 3D simulasi ruangan yang mereka desain ulang. Penampilan stand pun tidak luput dari perhatian mahasiswa. Stand tugas akhir mereka ditata apik sesuai dengan tema interior yang mereka desain ulang. Contohnya saja Indah Aenarrakhmi yang menampilkan suasana desa lengkap dengan gubuk anyaman bambu hingga pot-pot anggrek yang digantung untuk mendukung konsep Modern Natural Bamboo Style restoran yang ia usung.

Junior Turut Sumbang Karya
Berbeda dengan mahasiswa Tugas Akhir yang menampilkan karya berupa konsep jadi desain ulang interior, angkatan yang lebih muda memilih untuk menampilkan karya dari tugas-tugas mereka semasa perkuliahan. Diantaranya beragam mebel dari mata kuliah Desain Mebel. Mulai dari kursi bergaya tradisional dengan konsep dasar sutil (sendok untuk menggoreng, red) hingga meja bergaya pop art dengan permukaan kolase gambar-gambar dari majalah.

Angkatan 2007 yang terhitung masih baru juga menyumbangkan karya mereka dari mata kuliah Kreativitas serta Pramana. Beragam karya instalasi unik dari gips, tanah liat hingga kawat kasa memenuhi meja pajang di selasar Despro hingga ke lantai dua. Beberapa karya yang berbasis bahan bekas seperti sepatu dari gelas air mineral hingga rompi dari bungkus mie instan juga tak luput untuk disertakan.

Kabid Desain Interior Ir Susy Budi Astuti MT berpendapat bahwa kekurangan utama dari calon desainer kita adalah ketidakpercayaan diri dalam memamerkan karyanya sendiri. “Padahal sebenarnya karya mereka bagus-bagus,” ujar Susy mengomentari pameran dari mahasiswa junior yang baru pertama kali ini dilakukan.

Rasa percaya diri inilah yang dicoba untuk dipupuk dengan mengadakan pameran seperti ini. Selain itu menurut Susy pameran ini juga bertepatan dengan momen pembelian serta pengembalian formulir Umdes. “Calon mahasiswa jadi sekalian bisa melihat pameran, mengenal lebih jauh seperti apa Despro,” tutupnya.(tyz/han)

Berita Terkait