Kampus ITS, ITS News — Sebagai upaya pengurangan sampah di Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyediakan fasilitas bank sampah. Menggandeng Kelompok Pecinta dan Pemerhati Lingkungan (KPPL), ITS mengajak seluruh civitas academika dan warga sekitar ITS untuk menabung dengan cara menukarkan sampahnya di bank sampah ITS.
Persampahan memang menjadi masalah besar dalam kehidupan manusia. Dikutip dari Portal Berita Info Publik, Kepala Pusat Penelitian Infrastruktur Berkelanjutan ITS I Dewa Ayu Agung Warmadewanthi, menyatakan bahwa produksi sampah di Surabaya mencapai 1800 ton per harinya dan didominasi oleh sampah plastik. Dengan itu, perlu dilakukan upaya pengurangan sampah, salah satunya dengan mendaur ulang sampah. Dalam proses daur ulang sampah, penting dilakukan proses pengklasifikasikan jenis sampah terlebih dahulu.
Kepala Unit Smart Eco Campus ITS, Herdayanto Sulistyo Putro SSi Msi mengatakan bahwa proses pemilahan sampah oleh masyarakat memerlukan wadah pengumpulan yang baik. Dengan tersedianya bank sampah di ITS ini, diharapkan bahwa masyarakat dapat terpacu dalam memilah sampah sebelum membuangnya. “Selain mengurangi sampah, hadirnya bank sampah di Urban farming ITS ini diharapkan mampu mendorong perubahan perilaku masyarakat ketika membuang sampah,” jelas dosen Departemen Kimia ITS ini.
Lelaki yang akrab disapa Danang ini menjelaskan bahwa dalam pengelolaan persampahan, masyarakat perlu memilah, mengklasifikasikan, dan membersihkan sampah terlebih dahulu sebelum disetorkan ke bank sampah ITS. Sampah anorganik kemudian ditimbang beratnya oleh pihak bank sampah ITS untuk ditukarkan menjadi poin berdasarkan berat sampah yang dibawa. “Poin tersebut nantinya dapat ditukarkan ke pihak ITS,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Unit Pengembangan Smart Eco Campus ITS Susi Agustina Wilujeng ST MT melanjutkan bahwa ITS melakukan studi ke bank sampah induk Kota Surabaya dalam pengembangan bank sampah ini. Mulai dari cara penjemputan sampah, pengklasifikasian sampah, hingga pengenalan alat-alat yang diperlukan dalam operasional bank sampah. “Sampah yang terkumpul di bank sampah ITS akan disetorkan ke bank sampah induk Surabaya,” ungkap dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS ini.
Bank sampah ITS sendiri mendapat reaksi positif baik dari mahasiswa, dosen, bahkan masyarakat sekitar. Salah satu partisipan bank sampah ITS yang juga merupakan warga sekitar ITS, Herlin, mengungkapkan rasa bahagianya saat dapat berkontribusi langsung dalam pengelolaan persampahan di bank sampah ITS. “Kami selaku warga ITS sangat mendukung dengan adanya fasilitas bank sampah ini dan semoga dengan adanya program ini tercipta lingkungan yang lebih bersih,” tuturnya.
Reporter: Frecia Elrivia Mardianto
Redaktur: Gita Rama Mahardhika
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan