Tim pertama dikomando oleh Rohmatulah yang membawa program Billing Warnet. Program ini merupakan open source yang bisa didapatkan gratis. “Kalau biasanya kan bayar, kalau yang ini gratis karena dari linux dan bisa disebarkan secara free,†terangnya.
Sementara itu, tim kedua yang diketuai Riski Pratama mengusung tema Sistem Operasi Cielos untuk Astronomi. Keunggulan sistem ini diantaranya tidak perlu di download terlebih dahulu ataupun di install. “Tinggal masukin CD Cielos ini sudah langsung bisa digunakan,†ujarnya.
Menurut Rizki, Cielos memang khusus dibuat untuk memudahkan pembelajaran ilmu astronomi. “Sistem operasi yang banyak dikenal kan windows. Nah kalau Cielos ini sudah ada program astronominya,†jelas mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (FTIf) ITS ini. Sehingga, lanjutnya, perhitungan letak dan rasi bintang dapat ditemukan dengan mudah.
Sedangkan, tim ketiga mengandalkan karya Folder Lock untuk maju dalam lomba ICT.
Rata-rata mahasiswa ITS mengerjakan karyanya selama sebulan. Kebanyakan yang diusung dalam lomba ini adalah penyempurnaan dari tugas kuliah ataupun riset mereka ketika kuliah.
Meski demikian, peserta mengaku prihatin dengan peminat lomba ICT. Pasalnya, untuk skala nasional, peserta gelaran lomba ini termasuk minim. “Peserta keseluruhan hanya sekitar 13 tim,†paparnya. Namun, ketiga tim ITS tetap berharap dapat menyumbangkan poin untuk kontingen ITS di ajang PIMNAS XXI. (humas/th@)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan prima bagi masyarakat. Sebagai
Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan alat untuk mengolah pisang menyebabkan kurang produktifnya masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya
Kampus ITS, ITS News — Semakin menunjukkan keunggulannya di bidang teknologi informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih empat
Kampus ITS, ITS News — Potensi sumber daya alam daerah memiliki peran krusial dalam upaya pemberdayaan masyarakat lokal. Sadar