Menurut Martono, mahasiswa jurusan Teknik Elektro ITS, Robot Penggambar buatannya ini bisa menggambar secara otomatis. “Sesuai dengan judulnya, robot ini bisa nggambar,†jelas pencipta robot, Martono kepada para pengunjung stan.
Penjelasan Martono tentang robotnya yang dapat menggambar wajah orang semakin menarik minat pengunjung. Mereka antusias menyaksikan gerakan robot yang sedang menggambar wajah tersebut. “Pertama gambar ditangkap dengan webcam, lalu dibuat hitam putih, baru bisa digambar oleh sang robot,†ungkapnya.
Martono pun menjelaskan, cara menggambar robotnya ini berbeda dengan printer. Menurutnya, si robot akan menggambar persis seperti cara orang menggoreskan pensil. “Diambil sisi terluarnya dulu, jadi bukan seperti printer yang langsung mencetak,†tambahnya.
Tak hanya wajah orang yang bisa digambar oleh robot ini. Namun, gambar apapun dapat dikerjakan sang robot asalkan diolah menjadi gambar hitam putih terlebih dulu. “Bisa juga berwarna kalau pensilnya diganti pensil warna,†papar Martono. Hanya saja, imbuhnya, robot ini masih memiliki kelemahan yaitu lama waktu menggambar. "Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu gambar wajah berkisar 10 menit atau lebih," komentarnya.
Selain Robot Penggambar, demo Sepeda Motor CVV (Centrifugal Variable Valve) karya Ulinnuha juga banyak diminati. Sepeda motor yang diklaim menggunakan engine vitec pertama dan satu-satunya di Indonesia ini sepintas tak ada bedanya dengan sepeda motor pada umumnya. “Selama ini di Indonesia, sistem engine baru dipakai untuk, padahal sebenarnya bisa juga diterapkan pada motor,†ujarnya.
Menurut mahasiswa jurusan Teknik Mesin ITS ini, sistem engine CVV ini dapat menghemat bahan bakar dan meningkat daya motor. Nuha, begitu sapaan akrabnya, menyatakan CVV ini dapat menghemat bakan bakar hingga 25 persen. Namun, untuk uji coba pada motornya, Nuha memilih kombinasi lain. “Saya hanya setel untuk hemat 5 persen bahan bakar, tapi performa motor meningkat 20 persen,†imbuhnya. Setelan penghematan ini memang dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan selera si pengendara.
Tampilan aneka karya mahasiswa ITS ini dilengkapi dengan food testing Mie Uwi dan bolu Kulit Pisang. Mie dari bahan uwi dan bolu dari kulit pisang ini dibagi-bagikan gratis kepada pengunjung stan.
Menurut Dr Bambang Sampurno, koordinator Gelar Produk ITS di PIMNAS XXI, setiap hari ITS berusaha menampilkan karya berbeda. “Untuk variasi dan agar pengunjung tidak bosan,†tambahnya. Selain karya di atas, ITS juga masih memiliki karya andalan untuk menjadi bintang stan Gelar Produk. Diantaranya Biskuit Jangkrik, Sirup Mangrove Apple, dan juga Robot Pemindai. (humas/th@)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan prima bagi masyarakat. Sebagai
Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan alat untuk mengolah pisang menyebabkan kurang produktifnya masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya
Kampus ITS, ITS News — Semakin menunjukkan keunggulannya di bidang teknologi informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih empat
Kampus ITS, ITS News — Potensi sumber daya alam daerah memiliki peran krusial dalam upaya pemberdayaan masyarakat lokal. Sadar