Kali ini yang mendapat giliran untuk menyelenggarakan seminar nasional adalah jurusan Teknik Sipil dan Arsitektur. Selain digelar dalam rangka menunjang rencana strategis (RENSTRA) ITS 2008-2017 seminar ini juga merupakan ajang peningkatan international reputation bagi ITS. "Tujuan jangka panjang kami adalah meningkatkan kualitas penelitian ITS di kancah international,†papar Ir Muhammad Faqih MSA PhD selaku ketua panitia.
Untuk itu, ITS mengundang Dr Greg Missingham dari Departement of Architecture, University of Melbourne, Australia. Di hadapan peserta, Greg berbicara seputar sistem pendidikan arsitektur di Australia. Ia juga menyinggung aktifitas design research di negaranya. Diungkapkan olehnya, desain merupakan tren baru penelitian di Australia."Ternyata banyak kesamaan antara kurikulum arsitektur di ITS dengan kurikulum di Australia," ujar Greg.
Selaras dengan RENSTRA ITS, seminar ini merupakan usaha untuk meningkatkan prestasi di kancah internasional, khususnya bagi mahasiswa program pascasarjana. Untuk diketahui, ada beberapa kerja sama international yang telah dicanangkan ITS. Diantaranya, program sandwhich, yakni program yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar di dua tempat. Contohnya adalah program master yang memberikan kesempatan mahasiswa ITS untuk menempuh dua semester di ITS, dan dua semester lainnya di universitas luar negeri.
Kedua adalah joint supervision yang memungkinkan mahasiswa ITS dibimbing oleh dua dosen pembimbing, dosen ITS dan dosen asing. Dan yang ketiga adalah program double degree, yaitu mahasiswa bisa bersekolah di ITS dan universitas luar negeri. Hingga saat ini, ITS terus menggalakkan berjalannya tiga program tersebut. Sebagai contoh, jurusan Arsitektur yang telah menerapkan joint supervision.
Seminar Nasional Pascasarjana 2008 mengalami peningkatan dari sisi jumlah peserta. Tercatat 219 abstrak masuk ke meja panitia dan terpilih 140 paper yang dipresentasikan pada seminar ini. Paper tersebut berasal dari dua belas disiplin ilmu. "Antusiasme peserta yang tinggi ini kemungkinan besar disebabkan kecenderungan peneliti untuk mempublikasikan penelitiannya," ungkap Faqih.
Selain itu, imbuh Faqih, peserta kali ini lebih terkontrol karena dianjurkan untuk langsung dibimbing oleh dosen. Para peserta terdiri dari tiga kelompok, yaitu mahasiswa, dosen dan umum. "Karya yang diikutkan berupa thesis atau hasil penelitian," pungkasnya.(nrf/f@y)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya