Kampus ITS, ITS News – Salah satu poin yang menjadi perhatian ketika melamar pekerjaan adalah pentingnya memiliki pola pikir yang tepat. Karena hal ini dapat berkontribusi dalam kelancaran proses seleksi pekerjaan, tak terkecuali dalam tahap wawancara. Disebut oleh konsultan Deloitte Consulting South East Asia, Alvin Tanthio, bahwa pola pikir yang tepat mengindikasikan kesiapan pelamar untuk bekerja di perusahaan tempatnya melamar.
Alvin, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa wawancara kerja merupakan ajang perkenalan antara kandidat dengan perusahaan. Melalui tahapan ini perusahaan dapat mengetahui latar belakang, pengalaman, hingga kepribadian dari kandidat yang melamar. Di mana nantinya digunakan untuk pertimbangan sebelum ditetapkan sebagai pegawai perusahaan.
Agar dapat menghadapi situasi tersebut, seorang kandidat itu perlu memiliki persiapan dan strategi yang matang melalui sebuah pola pikir atau mindset yang tepat. Misalnya mindset tidak takut belajar atau seringkali disebut learning agility. Pola pikir ini berkaitan dengan cara seseorang yang tidak takut gagal dan selalu belajar dari segala hal. Oleh karenanya, seseorang dengan mindset ini dianggap memiliki lebih banyak pengalaman.
Pada proses wawancara, sambung Alvin, beberapa pertanyaan berkaitan dengan studi kasus akan diajukan. Kandidat dengan mindset tersebut akan dapat dengan mudah menjawab daftar pertanyaan serupa berdasarkan pengalaman yang dimiliki. “Mengaitkan pengalaman sebagai data atau fakta menjadi salah satu cara tepat untuk merespon pertanyaan pada wawancara kerja,” ujarnya.
Lebih lanjut, Alvin menjelaskan bahwa mindset pengusaha juga tak kalah penting agar sukses melalui tahap wawancara kerja. Pola pikir pengusaha ini meliputi keberanian untuk menghadapi tantangan, mampu membuat keputusan, serta menerima tanggung jawab. “Mindset ini tak hanya dibutuhkan oleh pengusaha seorang, tetapi juga oleh pekerja profesional,” tutur pria berkacamata ini.
Selama proses wawancara berlangsung, pelamar akan ditanyai seputar bagaimana cara mereka ketika menghadapi tantangan hingga cara mengatasi bekerja di bawah tekanan. Seseorang dengan mindset pengusaha dapat menghubungkan permasalahan, aksi, dan hasil yang diharapkan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dengan demikian, masalah dapat terpecahkan dengan terencana.
Berbekal beberapa mindset tersebut, Alvin berharap proses wawancara dapat berjalan lancar dan sukses. Selain itu, Alvin berpesan kepada para pelamar untuk mencintai apa yang dikerjakan setelah berhasil terpilih sebagai tenaga kerja profesional. “Tidak cukup melakukan apa yang dicintai, tapi juga harus mencintai apa yang dilakukan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Irwan Fitranto
Redaktur: Najla Lailin Nikmah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan prima bagi masyarakat. Sebagai
Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan alat untuk mengolah pisang menyebabkan kurang produktifnya masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya
Kampus ITS, ITS News — Semakin menunjukkan keunggulannya di bidang teknologi informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih empat
Kampus ITS, ITS News — Potensi sumber daya alam daerah memiliki peran krusial dalam upaya pemberdayaan masyarakat lokal. Sadar