Pembicara yang diundang dalam acara ini adalah Prof Drs Tjiptohadi Sawarjuwono MEc PhD Akt dari Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Jatim serta perwakilan dari ITS yakn Ir Arman Hakim Nasution MEng serta Ir Arie Kismanto MSc.

Membuka acara tersebut rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD menyampaikan untuk dapat accountable. “Meskipun ITS memiliki background Teknik, kita perlu meningkatkan ketertiban pelaporan akuntansi,” tuturnya.

Setelah resmi di buka oleh Rektor ITS, acara pun dilanjutkan dengan materi Penyajian sistem keuangan BLU yang disampaikan oleh Tjiptohadi, yang juga Ketua Ikatan Akuntan Indonesia. Bapak yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Pascasarjana Unair ini memaparkan tentang makna dan manfaat audit dan sistem laporan keuangan BLU. Menurut Tjipto manfaat utama pengauditan keungan adalah transparansi, akuntabilitas serta pertanggungjawaban kepada stakeholders.

“Perlu diingat juga, laporan keuangan merupakan suatu proses sehingga keputusan akhirnya harus di putuskan secara bersama,” ujarnya. Selain Tjipto, dua pembicara lain, Arie Kismanto dan Arman Hakim Nasution, memaparkan tentang Anggaran Berbasis Kinerja dan Based Costing.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa audien mempertanyakan hal-hal yang umumnya dikhawatirkan dalam perencanaan maupun pelaporan keuangan. “Bagaimana jika dalam perencanaan keuangan sebelumnya ada beberapa kegiatan maupun pengeluaran yang tidak direncanakan, padahal kita dituntut menegelola transparansi keuangan?”, tanya salah seorang audien. Tjipto pun menjawab dengan memberikan salah satu contoh pembuatan pelaporan keuangan.

Menurut Tjipto, untuk barang-barang aktiva yang mudah rusak, ada baiknya menuliskan total seluruh barang di awal perencanaan keuangan akan tetapi jika mengalami kerusakan perlu dituliskan dalam akhir pelaporan keuangan. “Kita harus tetap transparansi, misalnya ada barang rusak tetap kita tuliskan dalam laporan keuangan,” ujar Tjipto. (st/ap)