Kampus ITS, ITS News – Semen jenis portland yang umum digunakan sebagai bahan utama pembuatan beton konvensional rupanya menjadi salah satu penyumbang emisi gas karbon dioksida. Oleh karenanya, masyarakat perlu mulai beralih ke material beton ramah lingkungan. Seperti beton geopolimer dari limbah fly ash hasil rancangan mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS.
Beranggotakan Firman Maulana Saputra, Boy Triono Halolo, dan Kornelius Sofinner Ndruru, tiga mahasiswa ini memanfaatkan limbah fly ash kelas C dari PLTU Paiton Probolinggo. “Limbah tersebut menjadi bahan semen tambahan pada beton geopolimer kami,” ujar Firman.
Firman menjelaskan, proses pembuatan beton geopolimer dimulai dengan merancang desain campuran yang terdiri dari semen, pasir, kerikil, serta natrium hidroksida dan natrium sulfit sebagai reaktor. Selanjutnya, dalam proses pengadukan, Firman dan tim memanfaatkan mesin molen dan mereaksikan fly ash dengan mesin grinding.
Mahasiswa asal Madiun ini mengungkapkan, timnya sangat terbantu atas kelengkapan fasilitas di ITS. Salah satu manfaat kelengkapan fasilitas ini memudahkan ketiganya menyampur bahan-bahan beton saat masih dalam bentuk bubuk. “Berkatnya kami dapat menjaga kadar air beton lebih teratur dan mampu menghasilkan beton yang lebih kuat,” paparnya.
Usut punya usut, pria berkacamata ini menyebutkan, kekuatan beton merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan kualitas beton. Menurut Firman, penggunaan fly ash terhadap beton geopolimer belum memiliki standar uji. “Oleh karenanya, kami ingin meracik campuran yang tepat bagi beton geopolimer kami,” sambungnya.
Tim asuhan DrEng Yuyun Tajunnisa ST MT ini berharap, beton geopolimer yang masih di tahap penelitian ini dapat segera masuk ke tahap pengimplementasian menggantikan beton konvensional. “Jika standar uji sudah ditetapkan, beton ini akan mudah diolah sebab Indonesia memiliki banyak PLTU yang menghasilkan fly ash,” pungkas Firman optimis. (*)
Reporter: Difa Khoirunisa
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika
Kampus ITS, ITS News — Babak baru kepemimpinan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi dimulai. Rektor ITS Prof Ir
Kampus ITS, Opini — Tamu baru telah hadir mengetuk setiap pintu rumah, ialah 2025. Seluruh dunia menyambutnya dengan penuh
Kampus ITS, Opini — Pemerintah berencana menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari sebelas persen menjadi 12 persen mulai
Kampus ITS, ITS News — Metode pengusiran hama konvensional menggunakan kaleng tidak lagi relevan dan optimal. Merespons permasalahan tersebut,