Penyakit menular yang disebabkan oleh virus ini memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Si virus HIV yang gemar merusak kekebalan tubuh ini bisa menular melalui berbagai macam cara, semisal hubungan seks bebas dan narkotika. Mengantisipasi hal tersebut, BEM FTI berkolaborasi dengan BEM ITS menggelar serentetan acara sehubungan dengan Hari AIDS Sedunia.

“Kami menghimbau semua elemen masyarakat supaya waspada terhadap AIDS, salah satunya dengan peningkatan moral masyarakat,” ujar Aris, Presiden Bem ITS. Mahasiswa Teknik Informatika ini menambahkan bahwa dengan peningkatan moral, maka akan meminimalkan tindakan asusila seperti seks bebas serta penggunaan narkotika sebagai salah satu faktor penyebar virus berbahaya ini.

Panasnya terik matahari tak menghalangi acara tersebut. Orasi yang dibumbuhi aksi tanda tangan diatas kain putih sepanjang lima meter ini kontan menyabet perhatian pengguna jalan di sekitar Bundaran ITS. “Stop AIDS, say no to drugs and free sex, jangan sampai adzab tuhan (penyakit HIV AIDS, red) ini ada di sekitar kita,” papar Heny, pengguna jalan yang ikut dalam aksi tanda tangan.

Setelah orasi, BEM FTI juga menggelar acara penyaluran donor darah yang bertempat di Theater A. Setelah itu dilanjutkan dengan seminar tentang bahaya AIDS yang langsung mendatangkan Marhaini dari Badan Narkotika Propinsi (BNP). Dalam kesempatan tersebut Mahaini menuturkan bahwa 57 persen ODH yang ditangani BNP berasal dari kalangan remaja. “Itulah mengapa sosialisasi AIDS kepada remaja jauh lebih diutamakan,” ujar sie Humas BNP Jatim tersebut.

Lebih lanjut, Mahaini berpesan agar para pemuda, terutama mahasiswa, tak bermain-main dengan hal yang bisa menjadi medium penularan virus HIV. ”Jangan pernah bermain-main apalagi mencoba. Masa muda lebih baik digunakan untuk melakukan hal yang positif,” tambah Mahaini.

Seminar AIDS yang diadakan di Theater A ini juga diisi dengan sharing pengalaman bersama seorang ODHA bernama Cures (bukan nama sebenarnya). Cures adalah mantan junkies atau pemakai obat-obatan terlarang. Ia terinfeksi virus HIV karena sering gonta-ganti jarum suntik dengan temannya. ”Jangan sampai ada diantara kalian yang menyesal seperi saya. Sebelum terlambat, lakukan terbaik apa yang bisa kalian lakukan,” ungkap Cures.

Dengan serentetan acara tersebut, ke depannya diharapkan agar masyarakat lebih waspada terhadap bahaya AIDS. (hoe/nif/mtb)