Sabtu (15/11), mahasiswa baru Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) menjalani peninjauan kapal sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam Pelayaran Iptek, Jumat (14/11) hingga Minggu (16/11). Kegiatan ini merupakan kuliah lapangan dari mata kuliah Pengantar Iptek yang memiliki bobot penilaian 10 persen.

Dalam kegiatan ini peserta diajak berkeliling selama 1,5 jam dari satu deck ke deck yang lain, mengunjungi kamar mesin, Landing Craft Utility (LCU), anjungan (ruang navigasi), haluan, hingga ruangan perwira. Pertanyaan-pertanyaan seputar kapal berbobot 7300 ton ini pun tak henti mereka luncurkan pada para ABK.

Kegiatan ini, menurut Ir Hasan Ikhwani, Pembantu Dekan III FTK sangat bermanfaat untuk proses belajar para mahasiswa selanjutnya. "Kegiatan ini untuk memberikan gambaran pada mahasiswa baru seputar kapal dan sistem-sistem yang ada khususnya KRI Surabaya ini," katanya.

Siang harinya, antusiasme mahasiswa dalam peninjauan kapal makin tinggi saat diadakannya simulasi peluncuran LCU dari dan ke atas kapal. LCU sendiri merupakan kendaraan amfibi yang khusus digunakan untuk mengangkut personel, kendaraan tempur maupun taktis.

Berdesak-desakan, mereka berusaha melihat jelas kegiatan tersebut. Meskipun kecewa karena LCU tak diluncurkan ke laut bebas, tapi mereka tetap bersemangat memperhatikan proses yang sedang berlangsung, mengumpulkan data untuk laporan kelompok yang harus mereka buat setelah acara.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, digelar pula Simulasi Kebakaran dan Pertolongan yang diperankan oleh ABK selama kurang lebih sepuluh menit di helipad.

Meskipun porsinya tak selengkap tahun-tahun lalu, Pelayaran Iptek tahun ini tetap mengesankan. Seperti diungkapkan Junaidi, salah seorang peserta dari jurusan Teknik Kelautan. "Kegiatan ini sangat bagus meski ada beberapa kekurangan. Yang jelas, saya senang bisa lebih memahami materi seperti mesin dan sistem otomasi KRI ini," ujarnya bersemangat.(m5/f@y)