ITS News

Selasa, 01 Oktober 2024
22 November 2008, 04:11

2009, Pendaftaran PMDK ITS Secara Online

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

”Mulai 2009 nanti, ITS akan melakukan pendaftaran PMDK secara online,” ujarnya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah calon mahasiswa baru dalam melakukan pendaftaran. Meski demikian, sistem pendaftaran online yang akan dilakukan tahun depan ini tidak bisa diterapkan sepenuhnya. ”Masih semi online, karena kelengkapan berkasnya masih harus dikirim,” terangnya. Dengan  pendaftaran via online ini, ITS menunjukkan keberanian dan kesiapannya dalam hal pemanfaatan teknologi  informasi dan telekomunikasi.
    
Arif menambahkan, teknologi IT saat ini sudah seperti menu makanan sehari-hari bagi sebagain besar masyarakat Indonesia. ”Anak SD sekarang diberi akses internet sudah lancar. Sudah bisa akses kemana-mana,” terangnya. Hanya saja, kebijakan dan regulasi mengenai kemudahan akses ini yang masih terbatas.
   
Terbatasnya akses ini diakui oleh Sekretaris Detiknas Ir Djoko Agung MM.  Pihaknya menargetkan 2010 nanti pengguna internet di Idnoensia mencapai 60 persen. Namun, dilihat realitanya baru tercapai 40 juta pengguna internet saja. ”Baru 70 persen target yang bisa dipenuhi,” ujarnya. Meski begitu, dirinya optimis dalam waktu ke depan jumlah ini dapat terus ditingkatkan. Mengingat semakin banyak masyarakat yang melek IT saat ini.
   
”Dimana-mana hot spot, ini pemandangan yang belum bisa kita temukan dua tahun lalu,” ujarnya. Jika Palapa Ring  sudah bisa dioptimalkan, maka problem akses internet tidak akan lagi ditemui. Palapa Ring akan menyelesaikan banyak masalah, diantaranya adalah kendala biaya dan keterjangkauan akses. ”2010 nanti mestinya sudah tidak  ada internet yang lelet,” imbuhnya.
   
Saat ini, Indonesia sudah mendapat pujian dari negara-negara ASEAN dengan sistem National Single Window. Program yang memangkas birokrasi perijinan dan kepengurusan dokumen di instansi pemerintahan ini terbukti mendapat acungan jempol. Sementara ini, baru lima instansi yang bergaung dalam NSW ini. Yaitu Bea Cukai, BPOM, Balai Karantina Tumbuhan dan Hewan, Balai Karantina Ikan, dan Penjualan Luar Negeri. ”Target kita semua instansi pelayanan bergabung. Akhir tahun ini sudah 15 instansi yang menyatakan siap bergabung,” lanjut Djoko.
   
NSW yang diterapkan di tiga tempat, Batam, Tanjung Priok dan Tanjung Emas ini sudah membuahkan hasil. Pengurusan ijin dan dokumen ekspor impor baik untuk eksportir dan importir menjadi mudah. ”Sebelum ada ini, importir mau tanya barangnya dia letaknya dimana di Tanjung Priok itu nggak ada yang tahu,” sambungnya lagi. Namun, hal itu dapat diketahui secara mudah dan cepat saat ini.
   
Selain di bidang tersebut, NSW juga akan diterapkan untuk menyamakan nomor identitas setiap orang. Sehingga, pemalsuan dan dokumen ganda tidak akan ditemukan lagi.
   
Penerapan teknologi IT juga gencar dilakukan di bidang edukasi. Program yang bekerjasama dengan empat universitas, UI, ITB, UGM, dan ITS ini bahkan sudah dimulai sejak 2004 lalu. ”Mulai e-learning, e-book, hingga TV edukasi sudah dilakukan,”  terang Kepala Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan Depdiknas Ir Lilik Gani HA MSc Phd.
   
Bahkan saat ini TV Edukasi ini sudah berkolaborasi dengan 120 TV lokal. ”Bisa diakses siapa saja asalkan memiliki parabola,” ujarnya. Sebagai stimulan, Depdiknas memberikan 80275 pesawat TV kepada sekolah di seluruh Indonesia. ”Satu sekolah dapat dua TV, harapannya kekurangannya mereka membeli TV sendiri,” ujarnya. TV ini dapat diakses melalui frekuensi 3807 Mhz satelit Telkom I dan melakukan siaran 4 jam sehari, mulai pukul 14.00-1600, dan 18.00-20.00 WIB. (humas/mtb) 
 

Berita Terkait