Indonesia adalah negara kepulauan dimana setiap warganya wajib mengamankan lautnya. Karena itulah penandatanganan MoU kali ini menjadi penting. Dalam sambutannya, Rektor ITS, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD menjelaskan bahwa Indonesia punya visi harus unggul di bidang kelautan. Di sinilah peran ITS sangat penting. Pasalnya salah satu bidang keunggulan ITS adalah bidang kelautan.

Acara MoU tersebut merupakan salah satu program kerja Forum Koordinasi Pendidikan Pelatihan Teknologi dan Pengembangan SDM di Bidang Teknologi. MoU tersebut ditandatangani antara Rektor ITS dengan Kepala Pelaksana Harian Kalakhar Bakorkamla Laksdya Budhi Hardjo.

Tujuan MoU sendiri meliputi pendidikan latihan dari Bakorkamla untuk meningkatkan pengalaman SDM serta kerjasama di bidang teknologi dan tukar menukar informasi dengan ITS. Selain itu, ada juga kerjasama di bidang keamanan laut seperti mendesain kapal oleh mahasiswa ITS. Tak hanya itu, Bakorkamla bermaksud bekerjasama di bidang pengendalian korosi. Dalam hal ini mahasiswa ITS diharapkan dapat membuat konstruksi di lingkungan kemaritiman.

Bertempat di Pascasarjana, penandatanganan MoU tersebut rencananya akan melibatkan langsung mahasiswa dan dosen dari semua fakultas. “Mahasiswa rencananya akan dilibatkan seperti kuliah kerja nyata yakni untuk pembinaan desa pesisir,” papar Budhi. Proyek yang nantinya dikerjakan adalah tiga puluh desa meliputi pembangkit listrik, pompa air dan hal-hal lain yang menyesuaikan dengan kebutuhan penduduk. Selain itu, mahasiswa juga akan dilibatkan dalam penyuluhan dan penataran.

Proyek dalam MoU tersebut direncanakan untuk dua tahun ke depan. Program-programnya meliputi forum koordinasi, pendidikan, latihan, serta pengembangan masyarakat di bidang IPTEK. Sementara itu, selain menandatangani MoU, Budhi juga memberikan kuliah tamu pada para mahasiswa ITS. Kuliah tamu yang diberikan bertajuk Mengembalikan Kejayaan Maritim Nusantara Malalui Penyelenggaraanm Konstabulari Indonesia. (nrf/han)