ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
30 Desember 2008, 09:12

Tahun 2009, Jangan Khawatir Kurikulum Baru

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berbeda dengan tahun fiskal yang dimulai Januari hingga Desember, kalender akademik bidang satu diawali bulan September dan berakhir bulan Agustus. Ditemui di ruang kerjanya, mantan Dekan Fakultas Teknologi Informasi ini memaparkan beragam rencana yang telah disusun oleh bidang satu.

Menurut Arif, sejatinya bidang akademik memiliki tiga tema strategis, yaitu Student Centered Learning , membina kapabilitas dosen, serta menyediakan lingkungan sosial yang nyaman. Student Centered Learning (SCL) merupakan sebuah pendekatan terhadap mahasiswa berbasis interaktif yang tujuannya menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas. Membina kapabilitas dosen dilakukan untuk memenuhi standar internasional serta menyediakan lingkungan sosial yang nyaman berarti dapat mendukung proses belajar mengajar itu sendiri.

Mengenai konsep SCL Arif menjelaskan, diharapkan sistem pengajaran di perkuliahan tidak lagi berlangsung konvensional yaitu satu arah. Mahasiswa dituntut untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Bentuknya bisa dengan memperbanyak diskusi dalam perkuliahan atau bentuk apapun yang menuntut partisipatif kedua belah pihak.

Namun Arif tak memungkiri banyaknya kendala untuk menerapkan konsep tersebut. Salah satunya adalah rasio perbandingan dosen dan mahasiswa yang tidak seimbang. “Bayangkan saja kalau satu atau dua dosen menghadai seratus mahasiswa di kelas,” katanya memberi analogi.

Karena itu penambahan dosen mutlak dibutuhkan untuk membentuk team teaching. Cara lain yaitu dengan memperbanyak jumlah asisten dosen. Namun Arif mengingatkan dosen yang bersangkutan harus tetap mengawasi pelaksanaannya. Jika hal ini tidak dapat dipenuhi tidak menutup kemungkinan jumlah mahasiswa yang diterima ITS akan dikurangi. “Semuanya demi memberikan kualitas yang optimal kepada stakeholder,” jelas pria kelahiran 5 Oktober 1958.

Sedangkan mengenai program strategis kedua, yaitu meningkatkan kapabilitas dosen, Arif menyebut dana penelitian sebagai salah satu hal yang mendapatkan perhatian khusus. Agar dosen ITS dapat memenuhi standar internasional, pihak akademik telah menyediakan sejumlah dana untuk membiayai penelitian para dosen. Ia tak menampik bahwa guru besar, sebagai otoritas tertinggi dalam akademik memperoleh alokasi khusus dalam hal ini.

Kemudian mengacu pada UU Sertifikasi Dosen yang telah disahkan, ITS juga giat menyekolahkan lagi dosennya yang masih bertitel strata satu , sebagian besar dengan dana bantuan Dikti. “Tak cuma dosen, karyawan ITS juga berkesempatan untuk disekolahkan lagi untuk meningkatkan produktivitas maupun prestasinya,” tambah pria asli Sumenep ini.

Kemudian mengenai program strategis ketiga yaitu menyediakan lingkungan sosial yang nyaman, pihak akademik berencana melengkapi semua ruang perkuliahan dengan AC, LCD, dan komputer. Tujuannya tentu saja agar mahasiswa lebih nyaman dalam belajar. “Kedepannya fasilitas hotspot juga akan diperluas,” jelas Arif.

Rencana besar lain kalender akademik kedepan adalah mengenai kurikulum baru. Arif memaparkan saat ini draft kurikulum baru sedang dalam proses penggodokan sebelum dibawa ke rapat Senat yang direncanakan diselenggarakan awal Januari. Dalam draftnya sendiri disebutkan bahwa pada kurikulum mendatang ujian bagi mahasiswa minimal dilaksanakan empat kali. Tujuannya tak lain agar beban mahasiswa tidak menumpuk pada UTS dan UAS.

Arif menambahkan, penggabungan beberapa mata kuliah yang ditakutkan akan menghambat mahasiswa akan melalui berbagai pertimbanagan yang matang. Tidak sekedar penggabungan tetapi lebih menekankan pada efisiensi untuk mencapai kompetensi yang dibutuhkann. “Intinya, tidak boleh merugikan mahasiswa, saya jamin itu,” tegasnya. (tyz/mtb)

Berita Terkait