ITS News

Sabtu, 05 Oktober 2024
09 Januari 2009, 05:01

Beasiswa Australia, ITS Siap Berangkatkan Dosennya

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara presentasi UQ ini dimaksudkan untuk memberikan referensi pada para calon penerima beasiswa agar mempunyai gambaran tentang negara dan universitas mana yang akan menjadi tujuan studi mereka. “Rata-rata mereka masih blank soal universitas-universitas di luar negeri. Untuk itulah ITS bekerjasama dengan kami (IDP, Red) menyelenggarakan acara ini,” jelas manajer IDP Prof Dr Ir Loekito Adi MAgr .

Loekito juga mengungkapkan bahwa acara ini bermanfaat untuk menginformasikan pada para peserta tentang teknis penerimaan, baik program-program yang ditawarkan maupun persyaratan yang harus dipenuhi para peserta. “Dari sini peserta bisa mendapatkan banyak informasi seputar persyaratannya sehingga diharapkan mereka bisa lebih siap,” ujarnya.

Greg O’Neill, perwakilan UQ untuk Indonesia, dalam presentasinya memaparkan profil UQ selama kurang lebih 120 menit. Ia menjelaskan program-program hingga fasilitas yang tersedia di universitas yang masuk dalam jajaran delapan besar universitas terbaik se-Australia itu.

Dalam kesempatan tersebut, Greg juga menjelaskan teknis penerimaan di UQ. “Sama seperti universitas lain di Australia, untuk mendapatkan Letter of Acceptance pendaftar harus memenuhi persyaratan dan lolos seleksi. Di antaranya ialah segera menyiapkan proposal penelitian karena itu merupakan salah satu persayaratan yang diminta,” terangnya.

Beasiswa Dikti itu sendiri merupakan beasiswa ke luar negeri untuk studi magister maupun PhD yang diberikan Dikti untuk para dosen, baik perguruan tinggi negeri atau pun swasta. Beasiswa yang diberikan mencakup biaya pendidikan dan uang saku selama menempuh pendidikan tersebut.

Teknisnya, calon penerima beasiswa terlebih dahulu mendaftar di perguruan tinggi (PT) tujuan yang terakreditasi untuk mendapatkan Letter of Acceptance (LoA). Pendaftar baru dapat melanjutkan pengajuan beasiswa ke Dikti jika telah diterima di PT tersebut atau mendapatkan LoA.

Sampai saat ini, melalui program beasiswa tersebut, ITS sudah mengirimkan 30 orang dosennya untuk melanjutkan studi ke berbagai negara seperti Australia, Belanda, dan Jepang. (vea/fay)

Berita Terkait