ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
20 Januari 2009, 18:01

Dua Juta dalam Dua Jam untuk Palestina

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ada pemandangan yang menarik terlihat di depan Grahadi, Senin (19/1). Di sana ada seorang pemuda mengenakan kerudung keffiyeh yaitu kerudung khas timur tengah. Pemuda itu menggendong boneka yang dibungkus kain kafan di tangan kirinya dan bendera Palestina di tangan kanannya.

Ia sebenarnya bukanlah pemuda Palestina, melainkan anggota BEM ITS yang sedang memperagakan aksi teatrikal berupa replika korban di Palestina. Di kanan kirinya terlihat mahasiswa lainnya yang membawa foto-foto korban Palestina serta tulisan berisi kecaman terhadap Israel dan dukungan untuk Palestina. Tulisan-tulisan seperti Ganyang Israel dan Save Our Palestine pun bertebaran dimana-mana.

Aksi yang dipelopori oleh Departemen Sosial Politik (Sospol) BEM ITS dan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Surabaya Raya ini bertajuk Solidaritas Kemanusiaan untuk Palestina. Dalam aksi di Grahadi ini, BEM ITS juga menggalang dana untuk Palestina dan membacakan puisi untuk para korban di Palestina.

Antusiasme masyarakat Surabaya dalam menyambut aksi ini terbilang tinggi. Dalam aksi tersebut setidaknya terkumpul dana Rp 2.333.600. Jumlah tersebut merupakan angka yang fantastis mengingat penggalangan dana ini hanya berlangsung selama dua jam saja. “Aksinya berjalan lancar, kita memang mengejar sebanyak mungkin dana untuk Palestina,” papar Riskal Majid selaku Menteri Sospol BEM ITS.

Presiden BEM ITS, Aris Sofan Lutfianto juga membacakan tuntutan aksi ini. Diantaranya adalah menuntut PBB untuk bersikap tegas terhadap Israel dan menuntut Israel untuk menghentikan serangan ke Jalur Gaza, membuka blokade logistik untuk warga jalur Gaza serta meminta maaf pada warga dunia atas tragedi kemanusiaan yang telah mereka perbuat. Selain itu, aksi ini juga menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk bersikap lebih tegas terhadap penyelesaian tragedi kemanusiaan di jalur Gaza.

Setelah berorasi dan menggalang dana di Grahadi, aksi dilanjutkan dengan penggalangan dana di empat titik. Keempat titik tersebut adalah perempatan di empat daerah, yakni Bratang, Hotel Sahid, RCTI dan Unair Kampus B. Penyebaran ini bukannya tanpa alasan. “Kalau cuma di satu titik takutnya tidak efisien,” ungkap Riskal. Selain itu, pemilihan keempat titik tersebut diharapkan dapat merepresentasikan masyarakat Surabaya. (nrf/mtb)

Berita Terkait