ITS News

Sabtu, 05 Oktober 2024
15 Maret 2009, 09:03

Kompas ITS Gelar Khitanan Massal

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kompas ITS merupakan salah satu UKM di D3 Teknik Sipil ITS yang melatih mahasiswa agar peka dan mencintai alam serta lingkungan sekitar. Lewat acara khitanan massal ini mereka mencoba untuk menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar yang tak mampu secara ekonomi sekaligus sebagai wujud saling berbagi dengan masyarakat di wilayah sekitar Banjar Melati, demikian diungkapkan Gardina, selaku ketua panitia.

"Kami memilih acara khitanan massal karena momen ini bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi. Lagi pula biaya mengkhitankan sekarang juga cukup mahal. Jadi, dengan acara ini kami berharap bisa meringankan beban masyarakat Banjar Melati,” tutur mahasiswi yang akrab di sapa Poni ini.

Acara yang berlangsung sejak pagi ini diikuti oleh sekitar 16 anak berusia sekitar 5 hingga 12 tahun. Khitanan laksanakan dengan bantuan tenaga dua orang dokter dari wilayah sekitar Banjar Melati. Ada hal unik yang dilakukan oleh panitia saat membujuk para peserta khitanan massal agar mereka tidak takut ketika dikhitan. Panitia memutar film anime Jepang Naruto untuk peserta yang menunggu giliran dikhitan.
Cara tersebut rupanya cukup efektif untuk menghilangkan ketegangan para peserta khitanan massal. Salah satunya adalah Novan. “Naruto itu berani dan kuat, jadi saya juga harus berani di khitan,” jawab bocah berusia lima tahun ini dengan polos.

Rusdi, salah satu masyarakat Banjar Melati, merasa sangat terbantu dengan adanya acara ini. "Para mahasiswa memang sudah seharusnya untuk selalu aktif dalam kegiatan positif semacam ini karena masih banyak masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi seperti kami," ungkapnya.

Ir Edy Sumirman, salah satu dosen D3 Teknik Sipil yang turut hadir dalam acara khitanan, sangat mengapresiasi apa yang dilakukan mahasiswanya. “Hal-hal semacam inilah yang sepatutnya dilakukan oleh para mahasiswa. Bukankah setelah lulus nanti mereka akan terjun dan berinteraksi langsung dengan masyarakat luas?" tuturnya. (nay/fay)

Berita Terkait