Olimpiade Statistika ITS 2009 kali ini digelar dengan konsep yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika di penyelenggaraan sebelumnya Himasta ITS selalu bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), kali ini mereka mencoba untuk mandiri dan melangsungkan kompetisi ini tanpa kerjasama dengan pihak luar. “kali ini kami mencoba untuk mandiri dalam melaksanakan kompetisi ini, jadi segala hal yang berkaitan dengan kompetisi ini seperti sponsor dan akomodasi kami tangani sendiri,” terang ketua panitia Olimpiade Statistika ITS 2009 Aditya Rangga Prakoso.

Lanjut Rangga, tujuan dari kompetisi ini sendiri adalah sebagai sarana untuk menerapkan ilmu statistik bagi pelajar-pelajar tingkat SMA. “Lewat tema Berpikir Statistik untuk Kemajuan Bangsa, kami berharap para peserta mau berpikir untuk mendorang kemajuan bangsa dan daerahnya,” ujar Koordinator SC Pimits 2009 ini.

Sebanyak 28 peserta yang mengumpulkan karya tulis ilmiah berasal dari berbagai daerah di indonesia diseleksi berdasarkan isi dan penyampaian hingga akhirnya terpilih 5 peserta yang berkompetsi pada babak final. Di babak ini peserta yang lolos diuji dengan soal-soal tes potensi akademik, Presentasi Karya Tulis, serta round talk discussion dengan dewan juri yang terdiri dari para dosen Statistika ITS. Di babak ini para peserta dituntut untuk cerdas dalam berpendapat lewat berbagai data yang mereka kumpulkan dengan metode statistik.

Lidya Avira, salah satu peserta yang berasal dari SMAN 1 Tanjung Pinang Kepulauan Riau merasa senang dapat lolos kedalam babak Final. Lidya pun berkesempatan mempresentasikan karya tulisnya yang berjudul Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat Pesisir Kecamatan Senaya kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau.

“Dengan lolos di babak ini saya bisa mengenalkan berbagai potensi perikanan daerah Senaya yang menurut saya kurang begitu diperhatikan oleh pemerintah,” terang siswi yang bercita-cita melanjutkan pendidikan bangku kuliah di ITS ini. Senaya sendiri meupakan daerah kepulauan yang memiliki potensi perikanan yang besar. Kurangnya perhatian dan tenaga ahli dari pemerintah membuat potensi dari daerah ini menjadi sia-sia.

Dr Sony Sunaryo MSi, selaku dewan juri dan Kaprodi dari jurusan Statistika merasa cukup puas dengan penyelenggaraan Olimpiade Statistika ITS 2009. “walaupun secara kuatitas peserta menurun dibandingkan tahun lalu, tapi secara kualitas peserta tahun ini jauh meningkat. Hal ini dapat kita lihat makin berbobotnya isi karya tulis ilmiah dari para peserta,” jelas dosen mata kuliah Multi Variety Analysis dan Experiment Desingn jurusan Statistika ITS ini.

Keluar sebagai juara kompetisi ini adalah Nikolas Anova dari SMAN 1 Ponorogo, diikuti Pratiwi dari SMAN 1 Pekanbaru dan Lidya alvira dari SMAN 1 Tanjung Pinang sebagai juara kedua dan ketiga. (nay/mtb)