ITS News

Senin, 25 November 2024
21 Desember 2022, 13:12

Melalui KKN Infrastuktur, ITS Kembangkan Infrastruktur Permukiman Desa Banjarkemuning

Oleh : itsthi | | Source : ITS Online

Tim KKN Tematik Infrastruktur ITS bersama Perangkat Desa Banjarkemuning usai melakukan kunjungan dan diskusi bersama

Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur. KKN dengan topik Pengembangan Kawasan Permukiman dan Perumahan ini dilaksanakan di Desa Banjarkemuning, Sedati, Kabupaten Sidoarjo.

KKN Tematik Infrastruktur ini merupakan kerja sama ITS bersama Kementerian PUPR melalui Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan dengan masa kontrak tiga tahun kedepan. KKN ini bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem melalui pelibatan mahasiswa dan pemberdayaan masyarakat yang meliputi pengembangan, peningkatan, dan pemeliharaan infrastruktur. 

Ketua Tim KKN, Hurairah Haqi Ikhlasi menjelaskan Desa Banjarkemuning merupakan kawasan kumuh paling luas di Kabupaten Sidoarjo. Selain itu terdapat beberapa permasalahan baik dari aspek permukiman, pengolahan limbah dan pelayananan air di Desa Banjarkemuning. Permasalahan ini layak dikaji untuk mewujudkan perencanaan infrastuktur yang tepat sasaran di Desa Banjarkemuning. 

Pada tahap awal, tim KKN membentuk empat tim kecil. Yakni tim Pengembangan Kawasan Permukiman dan Perumahan (Perkim), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Pengolahan Air Limbah dan Pengelolaan Persampahan (Alisa), dan Informasi Standar dan Teknologi Peningkatan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Masing-masing tim kecil ini bertugas untuk melakukan survei serta mengumpulkan potensi dan masalah yang ditemukan pada tiap aspek di Desa Banjarkemuning. 

Dosen Pembimbing Lapangan, Fendy Firmansyah ST MT saat menjelaskan titik-titik permasalahan melalui peta kepada anggota masyarakat Desa Banjarkemuning

Dari hasil survei, pada  aspek permukiman ditemukan banyak rumah tidak layak huni atau kumuh. Selain itu ditemukan juga banyak bangunan yang tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dan tata kualitas lingkungan. “Diantaranya perletakan bangunan terlalu berdempetan sehingga ketidakteraturan bangunannya mencapai lebih dari 40 persen. Selain itu, banyak drainase yang tidak terawat,” jelasnya.

Pada aspek pelayanan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Desa Banjarkemuning memiliki kondisi yang tidak lancar. Padahal, kebanyakan air sumur pada daerah tersebut tidak layak minum. Sedangkan dalam aspek pengelolaan limbah, ditemukan banyak limbah yang pengelolaannya tidak sesuai, yakni dikumpulkan dan dibakar di tengah-tengah permukiman. “Hal ini berpengaruh pada kesehatan dan lingkungan masyarakat sekitar,” lanjut mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota tersebut.

Setelah dilakukan survei selanjutnya tim mengadakan Forum Group Discussion (FDG) bersama masyarakat. Diskusi yang melibatkan Kepala Desa, warga desa, dan akademisi ini, bertujuan untuk mendapatkan aspirasi masyarakat mengenai permasalahan infrastruktur di sana. Hasil dari FGD ini tim KKN membuat dua produk. Pertama yakni Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang berisi solusi-solusi yang diberikan dan prioritas penanganan untuk tiap permasalahan pada aspek yang ada.

Tampilan Peta Identifikasi Masalah dan Potensi (IMAP) sebagai salah satu produk pemetaan dan perencanaan infrastruktur Desa Banjarkemuning

Haqi menyebut program-program yang termasuk dalam RKM salah satunya adalah pengaktifan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) menjadi Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) guna mengatasi masalah persampahan. Selain itu, juga dilakukan penyediaan sarana pendukung distribusi air bersih serta upaya mitigasi bencana kebakaran di permukiman padat penduduk.

Produk yang kedua adalah Peta Identifikasi Masalah dan Potensi (IMAP). Pada peta tersebut termuat titik-titik permasalahan dan potensi yang ada di Desa Banjarkemuning. Pemetaan ini berfungsi agar solusi yang direncanakan benar-benar tepat sasaran. “Contohnya, dalam peta tersebut terdapat titik-titik perbaikan jalan yang dapat dilakukan,” sebutnya. 

Dibimbing oleh Gita Widi Bhawika SST MMT dan Fendy Firmansyah ST MT, tim yang beranggotakan 23 mahasiswa ini melaksanakan kegiatan KKN Tematik Infrastruktur selama bulan Juli-Agustus. Haqi berharap KKN ini dapat memberikan dampak baik dan nyata kepada masyarakat. Selain itu, mengingat KKN Tematik Infrastruktur ITS dan PUPR ini baru sampai pada tahap pemetaan dan perencanaan, Haqi berharap KKN Tematik Infrastruktur tahun berikutnya dapat meneruskan apa yang telah dibuat. (*)

 


Reporter: Nurul Lathifah
Redaktur: Shinta Ulwiya

Berita Terkait