ITS News

Kamis, 14 November 2024
24 April 2009, 13:04

Pembangkit Listik Tenaga Layang-layang di PIMITS 12

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pagelaran sebesar PIMITS IX boleh saja usai. Namun, efek pagelaran ini dapat mempengaruhi keadaan energi Indonesia di masa depan. Hal ini disebabkan karya hasil LKTI tersebut merupakan terobosan baru untuk menghadapi krisis energi di Indonesia.

Bertempat di Gedung Rektorat, para juri tak jarang memuji presentasi peserta, Rabu (23/4). Betapa tidak, karya-karya peserta sangat unik. Diantaranya adalah bioethanol potensial dari kulit durian. Karya tulis tersebut disusun oleh Silvia, Gusva, dan M. Afif dari SMAN I Ponorogo yang akhirnya keluar sebagai Juara I.

Yang tak menang pun mempunyai karya tak kalah unik. Salah satunya mengangkat tema tentang pembangkit listrik tenaga layang-layang untuk mengatasi kelangkaan energi listrik. Karya tersebut merupakan milik Marsandi, Wely, dan Willy dari SMAN I Kraksaan. Tak tanggung-tanggung, tim ini bahkan mengirimkan dua karyanya. “Padahal para peserta hanya mempunyai waktu tiga minggu untuk menulis,” ungkap Aryo Harwiyono selaku Ketua LKTI.

Menurut Aryo, LKTI yang pertama kali digelar di PIMITS ini bertujuan untuk mengatasi krisis energi yang terjadi di Indonesia. “Kami ingin ide-ide kreatif tersebut mampu memberi solusi bagi krisis energi di Indonesia,” sambung Aryo. Ia juga berharap agar ide tersebut memberikan suatu lompatan bagi siswa ketika nanti beranjak kuliah.

Sayangnya, acara yang bertema Indonesia New Energy 2009 ini hanya diikuti delapan tim dari SMA Se-Jatim. Diakui Aryo, hal ini karena kurangnya publikasi yang dilakukan panitia. Namun, ia kagum pada antusiasme para peserta. “Mereka antusias sekali, buktinya ada yang mengirim hingga dua karya,” ujarnya.

Pernyataan Aryo pun terbukti lewat presentasi para peserta. Bahkan, ada salah satu peserta yang mempresentasikan karyanya sendirian. Walaupun sendiri, Ilham Ikhtiar dari SMAN 1 Sooko tak gentar menghadapi dewan juri. Gaya bicaranya lancar dalam mempresentasikan karya. Ia pun menyabet Juara III. Ketika diumumkan, salah satu juri, IR Mas Agus Mardyanto, ME PhD, menggoda Ilham. “Coba kalau kamu berdua dalam satu tim maka kamu dapat juara II, kalau bertiga ya dapat juara I,” tutur Mas Agus. Sementara itu, Juara II diraih oleh Dian, Ela, dan Zuhrotul dari SMAN I Jember. (nrf/mtb)

Berita Terkait