Kantin Pusat yang dibangun sejak awal delapan puluhan silam belum pernah sekalipun direnovasi sejak dibangun. Tak mengherankan jika fisik bangunannya sudah banyak tergerus jaman bahkan terkesan kumuh. Hal inilah yang semakin mepertegas kebutuhan akan renovasi. Renovasi mutlak dibutuhkan untuk menciptakan sebuah kantin yang bersih, nyaman dan tentu saja representatif. Tentu saja ketika ada pihak yang menawarkan untuk menjadi investor renovasi Kantin Pusat, ITS menyambut baik niat itu.
Di sisi lain ada sekitar 10 pedagang dari pihak luar ITS yang selama ini menempati stan-stan yang ada di Kantin Pusat. Sejak tahun 2004 kontrak pedagang diperbaharui setiap enam bulan sekali. Kontrak terakhir yaitu pada Oktober 2008 dan berakhir tepat pada tanggal satu April lalu. Dengan adanya rencana renovasi kantin maka ITS memutuskan untuk tidak menawarkan perpanjangan sewa stan. “Kami sudah mensosialisasikan rencana tersebut sejak Februari lalu,†jelas Kepala UPT Grha Susi A Wilujeng, ST, MT.
Nasib para pedagang termasuk menjadi hal yang dipikirkan oleh Susi dan jajarannya sebagai unit yang menaungi Kantin Pusat. “Pada intinya ITS tidak mau merelokasi pedagang ke tempat-tempat yang memang bukan kantin, istilahnya mengada-ngadakan,†tegasnya. Berdasar pemikiran tersebut akhirnya diputuskan untuk menawarkan opsi bagi pedagang untuk menempati lokasi kantin di Asrama Mahasiswa maupun di Gedung Student Community Center (SCC) yang memang telah memiliki sarana pendukung seperti saluran air dan dapur.
Susi menyayangkan beberapa pihak yang memperkeruh keadaan dan menganggap bahwa ITS seolah-olah lepas tangan dalam hal nasib pedagang. Bahkan bersama dengan PR II dan PR III, wanita berkacamata ini mengaku telah melakukan sosialisasi dan dialog tidak hanya pada para pedagang, tetapi juga pada BEM maupun Unit Kegiatan Mahasiswa yang selama ini memiliki kesekretariatan di Kantin Pusat.
Susi menambahkan tidak pernah terbersit dalam pikiran untuk menjadikan pedagang di Kantin Pusat sebagai profit engine ITS. Ia menyampaikan bahwa dari hitung-hitungan di atas kertas Kantin Pusat bahkan tidak memberikan profit bagi ITS, bahkan cenderung merugi. Namun itu tidak menjadi masalah karena kedepannya Kantin Pusat bisa menjadi semacam corporate responsibility ITS.
“Intinya renovasi ini dilaksanakan untuk menciptakan sebuah kantin yang lebih bersih dan nyaman. Sementara saat renovasi berlangsung maka pedagang dimohon untuk pindah,†terang Susi. Nantinya jika renovasi Kantin Pusat telah selesai maka pedagang diperbolehkan untuk kembali. “Sangat boleh, bahkan kami memberikan prioritas,†sebutnya. Tentunya dengan catatan bahwa pedagang tersebut bisa diajak berkomitmen untuk menjaga kebersihan kantin bersama-sama.
Di sisi lain Kepala Pusat Implementasi Master Plan ITS (PIMPITS) Ir Sudrajat, MBA menjabarkan bahwa renovasi Kantin Pusat menjadi salah satu bagian yang mendapatkan perhatian serius dalam rencana pembangunan ITS. Dalam master plan yang telah disusun sejak era Rektor Muhammad Nuh, ITS merencanakan untuk memiliki sebuah kawasan community center. Dalam kawasan ini nantinya akan dipusatkan berbagai macam kegiatan civitas akademika ITS,†sebut Drajat.
Dalam master plan tersebut Gedung SCC, gedung bekas Sekretariat Bersama, Gedung M-Web dan Kantin Pusat akan dihubungkan oleh semacam selasar sehingga membentuk sebuah kawasan berbentuk segi empat. Di sini nantinya mahasiwa diberi kesempatan melaksanakan berbagai aktivitas positifnya.
Namun Drajat menambahkan untuk saat ini renovasi Kantin ITS mendapatkan perhatian utama. Hal ini tentu tak lepas dari kebutuhan akan sebuah kantin itu sendiri yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan civitas terutama mahasiswa. “Jika semuanya berjalan lancar, sekitar bulan September Insyaallah renovasi Kantin Pusat sudah selesai,†jelasnya. Senada dengan Susi, Drajat juga mengharapkan ketika renovasi telah selesai dan Kantin Pusat telah siap dipergunakan, semua pihak yang terkait dapat bersama-sama menjaga kebersihannya. (tyz/ap)
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),