ITS News

Sabtu, 23 November 2024
02 Januari 2023, 22:01

ITS Turut Kembangkan dan Uji Roket Buatan Indonesia

Oleh : Tim Website | | Source : -
Tim peneliti ITS (dari kiri) Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD, Dr Widyastuti SSi MSi, dan Alief Wikarta ST MSc Eng PhD saat menghadiri gelaran uji statis dan uji terbang roket buatan Indonesia

Tim peneliti ITS (dari kiri) Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD, Dr Widyastuti SSi MSi, dan Alief Wikarta ST MSc Eng PhD saat menghadiri gelaran uji statis dan uji terbang roket buatan Indonesia

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengambil peran dalam perkembangan inovasi yang dilakukan bangsa Indonesia. Kali ini, ITS turut serta dalam pengembangan salah satu teknologi material untuk nosecone roket kaliber 450 mm. Kemudian, ITS juga menerima undangan Pusat Riset Teknologi Roket Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melihat jalannya uji statis R-Han 450 dan uji terbang RX200-TC yang dilakukan di Kawasan Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut BRIN, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Pengujian roket pertahanan dan eksperimental ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas pada beberapa bagian roket yang sudah dikembangkan sebelumnya. Pengujian ini dilaksanakan bersama dengan tim gabungan Puslitbang Alpalhan Balitbang Kementerian Pertahanan RI, PT Dahana, dan Pusat Riset Teknologi Roket yang merupakan bagian dari Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA)Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Wakil Ketua Pusat Penelitian Internet of Thing dan Teknologi Pertahanan (IoTTP) Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS Dr Widyastuti SSi MSi menyampaikan, pengujian statis R-Han 450 yang dilakukan pada Oktober lalu itu berfokus pada performa propulsi dan struktur, terutama pada komponen tabung dan nozel roket. Pada pengujian statis ini motor roket dikunci di atas test bed, kemudian propelan di dalam bagian tabung roket dibakar dan diberlakukan kondisi operasi.

Tim dosen dan peneliti ITS beserta tim gabungan Balitbang Kemenhan, ORPA, BRIN, dan PT Dahana saat mengadakan uji statis R-Han 450 dan uji terbang RX200-TC

Tim dosen dan peneliti ITS beserta tim gabungan Balitbang Kemenhan, ORPA, BRIN, dan PT Dahana saat mengadakan uji statis R-Han 450 dan uji terbang RX200-TC

Dari pengujian tersebut dilakukan pengamatan untuk mengetahui performa struktur, gaya dorong, tekanan ruang bakar, waktu pembakaran, dan parameter lainnya dari roket R-Han 450 terbaru itu. Pada hari berikutnya, kegiatan dilanjutkan dengan peluncuran RX200-TC. Namun, dikarenakan adanya kendala pada komunikasi antara sistem avionik roket dengan ground station, uji terbang dari roket eksperimental tersebut harus ditunda dan dilaksanakan tes peluncuran kembali di Pantai Karang Papak, Garut pada 21 Desember lalu.

Tak hanya mengikuti jalannya uji coba, Widya mengatakan bahwa terdapat dua tim ITS yang terlibat dalam pengembangan teknologi kunci untuk roket pertahanan. Tim pertama ialah Tim Riset Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) yang mendapatkan dana pengembangan dari BRIN dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Tim tersebut berfokus pada pengembangan material tip nosecone R-Han 450 dengan berbahan Thermal Barrier Coating (TBC) yang tidak mengganggu telemetri. Pengembangan itu didanai oleh BRIN dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Persiapan uji statis pada roket pertahanan R-Han 450 yang dilaksanakan di BUTPAAG-LAPAN

Persiapan uji statis pada roket pertahanan R-Han 450 yang dilaksanakan di BUTPAAG-LAPAN

Tim kedua dari ITS terdiri dari Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD dan Alief Wikarta ST MSc Eng PhD. Tim tersebut bertanggung jawab pada program Riset Produktif Invitasi LPDP mengenai penelitian Extruded Double Base (EDB) Folding Fin Aerial Rocket (FFAR) 70. Fokus utama dari tim ini ialah pengembangan propelan atau bahan pendorong dari roket FFAR-70 yang nantinya akan dilakukan pengujian pada tahun ketiga penelitian.

Oleh karena itu, keikutsertaan ITS dalam melihat pengujian dua roket tersebut, yaitu untuk dapat mengobservasi proses uji statis dan uji terbang guna persiapan EDB FFAR-70. “Jadi salah satu tujuannya ini untuk memberikan gambaran kepada peneliti saat pengujian statik dan dinamik yang nantinya diterapkan pada FFAR-70,” ungkap dosen Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS tersebut.

Setelah dari pengujian roket ini, Widya mengharapkan ke depannya produk-produk inovasi yang telah diteliti dan dikembangkan ITS dapat diaplikasikan pada produk pertahanan keamanan sesungguhnya. “Semoga dari produk Tip Nosecone R-Han 450 yang telah dibuat dan FFAR-70 yang sedang dilakukan penelitian dapat berguna untuk sistem pertahanan Indonesia,” harapnya.

Tip Nosecone buatan ITS dengan panjang 14 cm yang akan digunakan pada roket R-Han 450

Selaras dengan itu, Kepala Pusat Riset Teknologi Roket ORPA – BRIN Dr Arif Nur Hakim MEng menyampaikan bahwa perguruan tinggi juga dibutuhkan dalam memberikan riset dan inovasinya. Seperti ITS dalam pengembangan tip nosecone yang akan diaplikasikan dalam uji terbang roket R-Han 450 pada akhir tahun ini. “Kami akan menyambut baik apabila nantinya ITS dapat menjadi pusat unggulan dalam teknologi roket,” tutur Arif.

Lebih lanjut, Arif mengatakan, pihaknya akan mengajak beberapa perguruan tinggi dan industri untuk terus mengembangkan roket seperti RX200-TC yang saat ini dikembangkan oleh BRIN. Ia pun mengharapkan ITS dapat terus bekerja sama dalam melakukan inovasi teknologi roket. “Karena bagaimana pun juga kami masih butuh bantuan dari banyak kalangan,” ungkapnya. (HUMAS ITS)

 

Reporter: Muhammad Aulia Zikra

Berita Terkait