Pertemuan kali ini yang juga menghadirkan Direktur Kelembagaan Ditjen Pendidikan Tinggi, Hendraman, secara khusus membahas kegiatan kemahasiswaan. Senada dengan sambutan Rektor ITS, Ir Priyo Suprobo MS PhD, yang mengungkapkan dibutuhkan sinkronisasi dalam program kegiatan mahasiswa. "Bila dibutuhkan kerjasama antara PTN dan PTS mengapa tidak?" tanya Probo dengan nada retoris.
Hendraman menjelaskan bahwa secara garis besar ada beberapa program unggulan Direktorat Kelembagaan yakni kewirausahaan dan penghijauan kampus. "Selain itu menjadi event terbesar bagi kami (Direktorat Kelembagaan, red) untuk menggelar Dialog Nasional BEM, untuk mendengarkan pendapat dari mahasiswa," ungkap Alumnus IPB yang gemar bermain tenis ini.
Selain itu akan diselenggarakannya studi banding bagi perwakilan BEM yang ada di Indonesia ke perguruan tinggi yang ada diluar negeri. "Program ini bermaksud menambah wawasan para presiden BEM mengenai kegiatan kemahasiswaan di luar negeri. Belum tentu kegiatan di perguruan tinggi luar negeri tersebut lebih bagus dari pada kegiatan yang ada di negara kita," Hendraman menambahkan.
Hendraman mengungkapkan setidaknya setelah pulang ke Indonesia, para perwakilan BEM Indonesia ini bisa tetap menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi tersebut. "Adapun negara-negara tujuan studi banding ini antara lain, Australia, China, dan Belanda," tutur pria berkacamata ini. Sedangkan untuk memantapkan Program Kewirausahaan Mahasiswa (PWM), Hendraman mengajak tiap perguruan tinggi untuk membangun pusat kewirausahaan mahasiswa.
Nantinya akan dibentuk sebuah lembaga bertugas untuk memantau perkembangan tiap program kewirausahaan yang telah dinyatakan lolos. "Jika pada tahap awal kegiatan kewirausahaan tersebut sulit untuk berkembang, maka kewajiban dari lembaga ini untuk memutuskan kebijakan," terang Hendraman. Untuk mendukung lembaga ini maka Dikti akan menggelar pelatihan kewirausahaan untuk calon dosen pendamping.
Jadi tidak hanya mahasiswanya saja yang harus memiliki jiwa kewirausahaan, dosennya juga harus mampu membimbing secara kewirausahaan. "Kalau perlu sampai turun ikut berdagang atau berbisnis para dosen pendamping program PWM ini," ucap Hendraman sambil disambut tawa oleh peserta pertemuan.(fn/bah)
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),