ITS News

Minggu, 30 Juni 2024
23 Juli 2023, 10:07

Menilik Pentingnya Internasionalisasi untuk Meningkatkan Peringkat Universitas

Oleh : itsvin | | Source : ITS Online

Beberapa mahasiswa asing sedang menempuh pendidikan di ITS (sumber: Global Engagement ITS)

Kampus ITS, Opini – Dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tahun 2021-2025, terdapat tiga sasaran utama yang disorot. Dari ketiga sasaran tersebut, salah satunya adalah reputasi internasional. Dari hal ini kita bisa melihat bahwa ITS sangat mementingkan internasionalisasi, tetapi mengapa?

Sebelum menyelami hal ini lebih dalam, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu internasionalisasi. Pada dasarnya, dalam konteks perguruan tinggi, internasionalisasi adalah upaya yang dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam kegiatan-kegiatan berskala internasional.

Beberapa bentuk dari internasionalisasi adalah membuka kelas internasional, kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri dalam bentuk joint-research, membuka program pertukaran pelajar, serta publikasi ilmiah internasional. Menurut beberapa studi, internasionalisasi ini dapat meningkatkan kualitas akademik dan reputasi internasionalnya.

Namun, sampai sekarang, hasil dari upaya internasionalisasi oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia masih dapat dikatakan kurang. Di ITS sendiri, perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak tahun 2022, memiliki 1.793 mahasiswa asing. Dibandingkan dengan total 22.353 mahasiswa aktif, mahasiswa asing hanya mewakili 8 persen dari keseluruhan.

Internasionalisasi dapat diukur juga melalui beberapa indikator lain seperti jumlah publikasi internasional dan jumlah peneliti/dosen asing yang dimiliki suatu perguruan tinggi. Jika kita lihat dari sisi publikasi internasional, pada tahun 2021 Indonesia memiliki 15 ribu jurnal ilmiah. Namun, dari 15 ribu  jurnal ilmiah tersebut hanya 118 yang berakreditasi internasional.

Dengan data ini, kita bisa menyimpulkan bahwa perguruan tinggi di Indonesia masih harus meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Namun, anda mungkin bertanya mengapa hal ini penting dan apa relevansinya?

Proporsi mahasiswa asing di perguruan tinggi tersebut dapat meningkatkan peringkat mereka di sistem pemeringkatan perguruan tinggi internasional, seperti misalnya QS Rankings, THE Rankings, dan ARWU. Ketiga sistem pemeringkatan ini merupakan sistem pemeringkatan perguruan tinggi yang paling sering digunakan. Dari ketiga tersebut, QS Rankings dan THE Rankings menempatkan proporsi jumlah mahasiswa dan/atau staff asing sebagai salah satu indikator penilaian.

Indikator-indikator penilaian dalam metodologi THE World University Rankings (sumber: THE World University Rankings)

Peringkat perguruan tinggi yang anda tuju dapat secara tidak langsung mempengaruhi karir anda. Tidak dipungkiri lagi, perusahaan yang melamar mungkin akan menilai perguruan tinggi yang anda lalui. Jika peringkat perguruan tinggi anda lebih tinggi dari pelamar lainnya, maka kemungkinan anda diterima tentu lebih tinggi.

Hal ini tidak hanya berpengaruh pada saat melamar kerja, melainkan juga saat ingin menempuh pendidikan pascasarjana, terutama di perguruan tinggi luar negeri yang sangat selektif. Perguruan tinggi ini tidak hanya akan menilai transkrip dan pengalaman yang tertera di resume anda, melainkan juga peringkat maupun reputasi perguruan tinggi sebelumnya.

Walaupun begitu, upaya internasionalisasi tentunya mengeluarkan biaya yang signifikan. Data pengeluaran ini tidak dipublikasikan secara umum, tetapi jika melihat biaya untuk penambahan staff, promosi internasional, menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri maupun organisasi lainnya, dana maupun aset lainnya yang harus dikeluarkan bisa dikatakan cukup signifikan.

Jika tujuannya adalah untuk meningkatkan peringkat perguruan tinggi, maka pendanaan ini mungkin bisa dialokasikan ke hal-hal lain yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara lebih nyata seperti perbaikan infrastruktur, renovasi laboratorium, dan meningkatkan pendanaan riset.

Walaupun internasionalisasi memang sebuah indikator dalam pemeringkatan perguruan tinggi, tidak semua sistem pemeringkatan menggunakan indikator ini. Sistem pemeringkatan ARWU dan dan masih banyak lainnya tidak menggunakan indikator ini.

Kalaupun internasionalisasi memang sebuah indikator, maka bobotnya dibandingkan dengan indikator-indikator lain dapat dikatakan relatif kecil. Jika kita lihat dari QS Rankings dan THE Rankings, indikator penilaian proporsi mahasiswa dan/atau staff asing hanya memiliki bobot 5 persen.

Oleh karena itu, internasionalisasi mungkin merupakan suatu hal yang penting untuk meningkatkan mutu lulusan mahasiswa, tetapi hal ini bukanlah satu-satunya. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara yang lebih nyata masih harus diprioritaskan dibandingkan sebatas internasionalisasi. (*)

 

Ditulis oleh:
Kevin Bahari Pratama
Departemen Teknik Sistem dan Industri
Angkatan 2022
Reporter ITS Online

Berita Terkait