ITS News

Senin, 25 November 2024
04 Juli 2023, 22:07

Politik Mercusuar, Gagasan Revolusioner Sang Proklamator

Oleh : itsfeb | | Source : ITS Online

Pahlawan Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno, pencetus kebijakan Politik Mercusuar

Kampus ITS, Opini — Soekarno, nama yang akan selalu menggema di lubuk hati Bangsa Indonesia kala memasuki bulan Juni. Perjuangan, jasa-jasa, serta gagasan dari sosok yang lahir dan wafat pada bulan tersebut senantiasa akan selalu membekas di hati. Salah satu gagasan besar yang dibawa oleh Soekarno adalah kebijakan Politik Mercusuarnya.

Bangsa Indonesia harus melewati fase cukup berat pada masa awal kemerdekaan. Agresi militer, gejolak politik, hingga ketidakstabilan ekonomi mewarnai masa awal kemerdekaan. Hal tersebut memantik semangat pahlawan yang kerap disapa Bung Karno untuk berupaya maksimal agar memperlihatkan citra Indonesia sebagai bangsa yang besar kepada mata dunia.

Menjadi salah satu kebijakan Bung Karno yang paling mendapat sorotan, politik mercusuar diwarnai banyak perdebatan. Terlebih saat itu, Bung Karno menjalankan kebijakan politik ini ketika Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Meskipun begitu, kebijakan politik presiden pertama Indonesia ini membawa berbagai dampak positif bagi Bangsa Indonesia. 

Potret kemegahan bangunan Hotel Indonesia dan Monumen Selamat Datang pada masa awal setelah peresmian (sumber: Rukita)

Pertama, kebijakan politik mercusuar menjadi tonggak awal pengembangan pariwisata di Indonesia. Dibangunnya Hotel Indonesia, hotel bintang lima pertama di Indonesia, menjadi hotel megah yang mendukung bidang pariwisata Indonesia. Tak hanya menjadi tempat menginap tamu asing, Hotel Indonesia juga menjadi sarana Bung Karno guna memperkenalkan budaya Indonesia. 

Selanjutnya, pembangunan Kompleks Olahraga Senayan berhasil menjadi salah satu kompleks olahraga terbesar di Asia. Dilansir dari Detik.com, Bung Karno menginginkan bahwa salah satu bangunannya, yakni Stadion Gelora Bung Karno, bisa menjadi magnet bagi dunia internasional. Maka dari itu, Bung Karno mengusulkan gaya bangunan temu gelang sebagai pembeda dari stadion-stadion lain di dunia.

Tampak atas arsitektur temu gelang Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (sumber: Merdeka)

Kompleks Olahraga Senayan ini pada masa selanjutnya banyak digunakan untuk berbagai kegiatan. Misalnya saja Stadion Gelora Bung Karno yang sering menjadi tempat perhelatan pertandingan olahraga, konser musik, hingga acara besar lainnya. Kompleks ini juga sering dijadikan pusat olahraga bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya.  

Secara keseluruhan, kesuksesan Asian Games 1962 berhasil mewujudkan cita-cita Bung Karno untuk membangun citra Indonesia di mata dunia yang kala itu memandang Indonesia hanya sebagai negara yang baru merdeka. Pesta olahraga terbesar di Asia ini menjadi salah satu pilar Indonesia untuk menasbihkan diri sebagai bangsa yang besar di kancah internasional. 

Jasa Soekarno bagi bangsa Indonesia tidak hanya kebijakannya melalui Politik Mercusuar. Masih banyak lagi jasa sang proklamator yang bisa kita rasakan manfaatnya hingga saat ini. Keberaniannya dalam menunjukkan eksistensi Indonesia di mata dunia juga merupakan jasa Soekarno yang sudah selayaknya menjadi pedoman hidup bagi penerus bangsa. (*)

 

Ditulis oleh:
Mohammad Febryan Khamim
Departemen Matematika
Angkatan 2022
Reporter ITS Online

Berita Terkait