Malang, ITS News — Guna dukung tujuan satu pada SDGs dalam mengentaskan kemiskinan, ITS berupaya memberdayakan ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu, Pusat Kebijakan Publik, Bisnis dan Industri (PKKPBI) ITS lakukan Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Pemanfaatan Teknologi Digital bagi peserta One Pesantren One Product (OPOP) di MTs Negeri 3 Malang, Sabtu (5/8).
Ketua Abmas, Arwi Yudhi Koswara ST MT mengungkapkan, kegiatan Abmas ini sejatinya merupakan program tindak lanjut untuk mendukung program OPOP besutan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Oleh karena itu, acara ini mengundang 19 delegasi dari berbagai koperasi pondok pesantren (kopontren) di Malang dan Pasuruan yang terdaftar sebagai peserta OPOP Jatim.
Pada kegiatan tersebut, ia dan tim Abmas berupaya mengedukasi para delegasi untuk memanfaatkan teknologi dalam memasarkan produk. Untuk menguatkan diskusi pada hari itu, Arwi mengundang Dosen Departemen Sistem Informasi, Yogantara S Dharmawan SKom MSc. Yoga dipercaya untuk memaparkan berbagai kiat praktis mengenai digitalisasi pemasaran. “Dengan teknologi, produk bisa menjadi lebih menarik dengan praktis,” ungkap Yoga.
Para delegasi dari setiap ponpes dikenalkan berbagai aplikasi mutakhir, seperti Canva dan Artifcial Intelligence (AI), untuk mempercantik produk yang akan mereka jual. Tak hanya itu, dosen muda ini pun melakukan simulasi menggunakan aplikasi tersebut agar para delegasi dapat memahami penggunaannya dengan baik. “Kami mengenalkan kepada mereka mengenai fungsi tagline, label, serta kemasan bagi sebuah produk,” beber Yoga.
Dosen Mata Kuliah Implementasi Perangkat Lunak itu pun menerangkan cara membuat copywriting yang menarik menggunakan AI. Ia menjelaskan, penggunaan ChatGPT dan AI lainnya dapat berguna untuk membuat deskripsi produk. “Setelah menuliskan kata kunci, ChatGPT akan menafsirkan dan membuat deskripsi secara otomatis,” terangnya.
Usai pemaparan, para delegasi dari setiap ponpes melanjutkan kegiatan dengan mengisi kuesioner terkait pemetaan pemanfaatan teknologi digital pada peserta OPOP dan mendiskusikan produk mereka kepada tim Abmas. Pada sesi itu, mereka akan berkelompok sesuai dengan jenis produk kopontren dan mendapat bimbingan dari anggota tim Abmas. Lalu, para delegasi bebas bertanya hingga berkonsultasi tentang kuesioner maupun produk yang mereka miliki.
Setelah pengisian kuesioner selesai, Arwi mengutarakan pendapatnya mengenai pemanfaatan teknologi digital. Ia menelaah, berdasarkan diskusi pada hari ini, sangat terlihat bahwa digitalisasi memegang peran penting untuk meningkatkan pemasaran. “Hal ini terbukti dari jawaban para delegasi pada kuesioner yang kami bagikan,” ungkap Wakil Ketua PPKPBI ini.
Oleh karena itu, untuk menjawab kebutuhan para ponpes selaku pelaku ekonomi kerakyatan, PPKPBI telah mencanangkan luaran berupa kajian kebijakan untuk mengentaskan permasalahan ini. Kemudian, Dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ini pun mengungkapkan, bahwa ia akan bekerja sama dengan Bappeda dan Pemrov Jatim untuk merancang solusi. “Kami akan berusaha agar kebijakan mengenai digitalisasi pada OPOP dapat segera terbit,” tukasnya.
Arwi berharap, kedepannya, akan banyak pelatihan maupun aplikasi terintegrasi yang dapat membantu digitalisasi dalam mendukung OPOP, mulai dari digitalisasi produksi, pemasaran, hingga pengelolaan usaha. “Saya berharap, para institusi dengan spesialisasi di bidang teknologi juga dapat mendukung para ponpes dengan melahirkan inovasi yang cemerlang,” pungkasnya. (*)
Reporter: Hibar Buana Puspa
Redaktur: Shinta Ulwiya
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan