ITS News

Senin, 25 November 2024
09 Agustus 2023, 15:08

Guru Besar ITS Optimalkan Manajemen Proses Bisnis

Oleh : indahts | | Source : -

Prof Mahendrawathi ER ST MSc PhD saat menyampaikan orasi ilmiahnya terkait Manajemen Proses Bisnis Berbasis Konteks di Era Transformasi Digital

Kampus ITS, ITS News – Guru Besar (Gubes) ke-160 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Mahendrawathi ER ST MSc PhD, mengkaji lebih dalam analisisnya terkait Manajemen Proses Bisnis (MPB). Permasalahan ini diangkat karena kurang optimalnya proses bisnis dalam sebuah organisasi. Kajiannya tersebut menghasilkan sebuah kerangka kerja MPB untuk era transformasi digital.

Melalui orasi ilmiah pengukuhannya sebagai profesor yang berjudul Manajemen Proses Bisnis Berbasis Konteks di Era Transformasi Digital, ia menjelaskan jika semua organisasi seharusnya melakukan proses bisnis dan berorientasi pada proses. Dalam hal ini, ada aktivitas saling terkait yang dilakukan seseorang dengan menggunakan sumber daya dalam organisasi untuk memuaskan kebutuhan organisasi dan pelanggan.

Adanya proses pemuasan kebutuhan tersebut, menurutnya, menjadikan organisasi pun terpaku pada cara untuk mencapai tujuan bisnis seperti penekanan pada Key Performance Indicator (KPI) yang menjadikan organisasi tidak memperhatikan cara mencapainya atau proses bisnisnya. “Contohnya dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, menjadikan organisasi lebih mementingkan segi operasional dibandingkan manajemen proses bisnisnya,” jelas dosen Departemen Sistem Informasi ITS tersebut.

Kerangka kerja Manajemen Proses Bisnis yang dikembangkan oleh Prof Mahendrawathi ER ST MSc PhD sebagai jawaban untuk organisasi dapat menerapkan proses bisnis secara maksimal

Padahal, menurutnya, proses bisnis sejatinya adalah landasan untuk sebuah organisasi bisa mencapai kinerja yang baik dan menghasilkan nilai lebih, baik bagi individu, organisasi, komunitas, maupun masyarakat luas. “Sehingga dalam penerapannya, MPB pun berperan penting untuk menciptakan nilai bagi pelanggan, terlebih di era transformasi digital saat ini,” lanjut perempuan yang akrab disapa Mahe ini.

MPB sendiri merupakan disiplin yang melibatkan berbagai kombinasi dari identifikasi, analisis, perancangan ulang, implementasi, dan kontrol aliran aktivitas bisnis dengan cara yang memungkinkan untuk mendukung tujuan organisasi. Adanya era transformasi digital pun menjadikan teknologi digital sebagai sarana mendefinisikan proporsi nilai organisasi serta memunculkan identitas organisasi baru.

Contoh permasalahan yang tetap timbul dalam sebuah organisasi meskipun menggunakan sistem informasi terkini sekelas Enterprise Resource Planning (ERP)

Namun, di samping canggihnya teknologi dan sistem informasi pada dunia bisnis sekelas Enterprise Resource Planning (ERP) saat ini, istri dari salah satu guru besar di ITS Prof Dr I Nyoman Pujawan MEng tersebut menyatakan jika kecanggihan ini tidak menjadikan organisasi berjalan sempurna. Tantangan pun tetap dihadapi bahkan untuk organisasi skala multinasional, seperti penerapan sistem informasi terintegrasi tidak selalu diiringi dengan integrasi dari sisi proses bisnis dan organisasi.

Dengan persoalan itu, Mahe mengembangkan sebuah Kerangka Kerja MPB Berbasis Konteks. Melalui kerangka tersebut, dijelaskan langkah yang harus dijalankan oleh sebuah organisasi dalam berbisnis. Hal yang paling utama adalah organisasi perlu mengetahui tingkat persaingan industrinya, ada tidaknya produk substitusi, serta besarnya tekanan dari pelanggan, pemasok, maupun perubahan teknologi. “Kegiatan itu disebut dengan analisa sisi strategis organisasi,” tambahnya

Apabila analisa tersebut sudah terpenuhi, selanjutnya organisasi dapat melakukan proses bisnisnya. Yang mana, dalam menjalankannya juga perlu diperhatikan peran dan tanggung jawab yang tepat dan didukung pula dengan sistem informasi yang baik sebagai saran menyimpan data serta sebagai bahan evaluasi perbaikan proses bisnis ke depannya.

Sistematika peran teknologi informasi sebagai sarana untuk mendukung optimalisasi proses bisnis guna menghasilkan sebuah nilai

Berikutnya, visi, tujuan strategis, dan ukuran kerja di era transformasi digital perlu dikombinasikan dengan tujuan tradisional, seperti profit dan efisiensi dengan tujuan kontemporer, seperti orientasi pelanggan, inovasi, agility resilience, dan sustainability. “Sehingga, proses bisnis pun terstruktur dengan sistem yang mudah dimodifikasi dan menghasilkan pola pikir serta kemampuan kerja yang lincah di era yang dinamis ini,” terang profesor yang menekuni bidang Manajemen Proses Bisnis itu.

Kerangka kerja yang dikembangkan oleh perempuan berusia 46 tahun ini pun menghasilkan arahan baru bagi organisasi untuk merumuskan strategi yang tepat dalam mengelola proses bisnis untuk menyeimbangkan aspek sosial, teknis, dan juga lingkungan. “Harapannya, melalui MPB ini, bisa menciptakan insan Indonesia yang paham terkait peran penting proses bisnis agar tercipta kinerja organisasi yang unggul dan berkelanjutan,” tutup Mahe berharap. (HUMAS ITS)

 

Reporter: Nabila Hisanah Yusri

Berita Terkait