Kampus ITS, ITS News — Timbulan sampah yang menumpuk di saluran sungai kerap menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat. Sadar akan hal tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan Anomalister Arduino Based Uplifted Waste Filter Using Infrared Sensor System (IRSS).
Ketua tim KKN, Giza Ikbar menjabarkan bahwa tingginya timbulan sampah dari hulu sungai menyebabkan penyumbatan pada pintu dam Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Hal ini berimbas pada peningkatan permukaan air sungai sehingga mengakibatkan banjir. “Tumpukan sampah tersebut ternyata sudah menjadi permasalahan hampir selama 15 tahun,” ungkapnya.
Gentingnya masalah ini, mendorong Giza bersama timnya menciptakan Anomalister, alat penyaring sampah otomatis untuk mengatasi penumpukan sampah di saluran sungai. Gadis asal Lumajang ini menjelaskan, Anomalister mengombinasikan sensor inframerah yang berfungsi mendeteksi tumpukan sampah secara otomatis. “Dengan sensor inframerah, alat ini dapat memudahkan membersihkan saluran,” sebut Giza.
Secara umum, Anomalister memiliki dua mode yakni mode otomatis dan mode manual otomatis. Bertenagakan sinar matahari, mode otomatis bekerja dengan menyaring sampah dari sungai dan langsung memindahkan ke dalam wadah penampung sampah. Sementara itu, mode manual hanya bekerja menahan sampah lalu sampah-sampah tersebut diangkat dengan tenaga manusia.
Lebih lanjut, mode otomatis alat ini memanfaatkan jaring penahan atau trash gate untuk mengambil sampah yang tertahan pada penyaring utama. Pada posisi normal, terang Giza, trash gate akan berada di atas penyaring utama. Ketika sampah telah menumpuk di penyaring utama, maka sensor inframerah akan memberikan sinyal kepada motor trash gate untuk turun dan mengambil sampah yang tertahan.
Dosen pembimbing KKN Ir Muhammad Hafiizh Imaaduddiin ST MT menyatakan bahwa alat ini dapat menjadi solusi permasalahan saluran drainase akibat penumpukan sampah. Hafiizh berharap, inovasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut serta diimplementasi secara luas. “Semoga kedepannya mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil bersama disiplin ilmu vokasi lain dapat mengembangkan lebih lanjut inovasi ini,” tandas Hafiizh penuh harap. (*)
Reporter: Gandhi Kesuma
Redaktur: Regy Zaid Zakaria
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus membuka pintu kolaborasi guna meningkatkan kompetensi mahasiswanya dalam