ITS News

Jumat, 29 November 2024
16 Februari 2010, 20:02

Donor Darah, Jarum Suntik Masih Jadi Momok

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Donor darah merupakan program tiga bulanan UKM pramuka ITS. Walaupun ini program rutin, tapi minat dan antusias para peserta tidak pernah padam. Mayoritas peserta terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan ITS, dan masyarakat sekitar kampus. Hal ini terbukti dengan ratusan nama mahasiswa yang tercatat dalam buku resepsionis peserta.

“Salah satu tujuan dan program pramuka adalah fokus dalam mengabdi di masyarakat. Dan donor darah ini adalah latihan terkecil bakti nyata pramuka kepada masyarakat,” ujar Hardy Ansyah, ketua UKM Pramuka tahun lalu. Menurutnya, dengan mendonorkan darah itu sebagai bukti nyata kalau orang itu masih peduli terhadap sesama.

Namun, tidak semua orang mau menyumbangkan darahnya. Hal ini bukan karena mereka tidak peduli dengan masyarakat. Tapi karena alasan sepeleh, yaitu takut jarum suntik. Sesekali, Hardy pun menyapa dengan senyum lebarnya kepada teman-teman yang hanya melewati jalan di sekitar plaza Dr Angka. “Ayo boy, katanya cowok, masa takut dengan jarum suntik? Ayo ikut donor darah,” canda mahasiswa Teknik Elektro ini.

Muhammad Hendra P, salah satu peserta donor darah, juga sependapat dengan Hardy. Menurutnya, momok phobia akan jarum suntik hendaknya dibuang jauh-jauh. “Coba bayangkan, kalau dengan momok jarum suntik saja pesertanya ratusan, bagaimana kalau semua orang berani dengan jarum ? pasti donor di ITS saja bisa mencapai ribuan,” ungkap mahasiswa teknik Fisika itu.

Hendra menambahkan, donor darah itu  tidak ada ruginya. Selain sebagai ladang amal untuk sesama, dapat snack biskuit, susu, dan kolak kacang hijau, donor darah bisa membuat tubuh lebih sehat. “Darah juga butuh dialirkan, salah satunya lewat donor. So, bagi kawan mahasiswa yang belum pernah mencoba, silakan ikut program selanjutnya,” ajak Sekjen BEM ITS Berkontribusi Bersama untuk Bangsa ini. (niv/fay)

Berita Terkait