ITS News

Kamis, 28 November 2024
04 November 2023, 08:11

Tim KKN Abmas ITS Membantu Petani Jamur Jempolan

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online
Gambar Tim KKN Abmas ITS dan Mitra Petani "Jempolan"

Tim KKN Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama mitra petani Jempolan di Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya yang berakhir pada 30 September lalu

Kampus ITS, ITS News — Rusaknya kumbung atau rumah jamur menyebabkan petani jamur tiram kelompok tani Jempolan di Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya mengalami hambatan produksi. Untuk mengatasi hal tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan kumbung jamur dan alat sistem pengontrol kelembaban otomatis.

Ketua KKN, Prof Adi Setyo Purnomo MSc PhD mengemukakan, pembangunan kumbung diawali dengan mendesain kumbung yang lebih kokoh dan modern. Kerangka kumbung yang awalnya terbuat dari kayu diganti dengan galvalum agar lebih tahan lama. Dindingnya pun diganti dengan kain agar sirkulasi udara menjadi lebih baik. Kemudian, rak besi juga ditambahkan sebagai tempat jamur dan alat penyemprot uap air atau nozzle.

Lebih lanjut, pembuatan nozzle ini merupakan langkah awal dari penciptaan alat sistem pengontrol kelembaban otomatis. Nozzle kemudian disambungkan dengan sebuah alat pengontrol yang mengatur kapan uap air akan disemprotkan. Pengontrolan ini disesuaikan dengan keinginan petani, berdasarkan waktu ataupun dengan kelembaban udara di sekitar. “Alat ini sangat bermanfaat untuk melembabkan kumbung agar  jamur dapat berkembang biak,” paparnya.

Gambar proses pembangunan Kumbung Jamur dan Pemasangan Nozzle

Proses pembangunan kumbung jamur dan pemasangan nozzle di Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya yang berakhir 30 September lalu

Dalam proses pembuatan kumbung, tim KKN yang beranggotakan 6 dosen dan 11 mahasiswa ini menggaet kuli setempat. Beberapa kendala yang ditemui selama proses persiapan dan pelaksanaan program antara lain adalah nozzle yang macet. Hal ini disebabkan karena petani menggunakan air sumur yang masih berpasir. Untuk itu, petani disarankan untuk membersihkan nozzle dan mengganti sumber air menjadi PDAM.

Terakhir, melalui KKN Abmas ini, Adi dan tim berharap bisa lebih meningkatkan meningkatkan produksi kumbung dan alat sistem pengontrol kelembaban otomatis sehingga dapat menjaga kelembaban jamur para petani. “Kami harap Abmas ini mampu membuat  produksi jamur tiram menjadi lebih baik lagi,” ungkap Kepala Laboratorium Kimia Mikroorganisme tersebut. (*)

 

Reporter: ion6/Faadhillah Syhab Azzahra
Redaktur: Nurul Lathifah

Berita Terkait