Kampus ITS, ITS News — Menjadi bagian dari kampus ibu yang luhur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) selama 29 tahun mengabdikan diri sebagai Dekan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS, Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD terpanggil untuk dapat menjadi pemimpin ITS. Panggilan tersebut ia curahkan dengan berkomitmen mengikuti Pemilihan Rektor (Pilrek) ITS periode 2024-2029.
Lewat panggilan tersebut, Hamzah bertekad untuk dapat mewujudkan visi ITS menjadi Research and Innovative University pada tahun 2025 mendatang serta dapat membantu membangunkan pondasi dalam mencapai visi ITS sebagai Entrepreneurial university di tahun 2030 nanti. “Saya tuangkan inovasi itu ke dalam program-program unggulan yang dapat diterapkan nantinya,” jelas Hamzah.
Menjadi penerima beasiswa S3 di Curtin University of Technology, Australia, anggota Dewan Pakar Pengurus Pusat (PP) Ikatan Alumni (IKA) ITS serta menjadi penggagas, pembina, dan pembimbing salah satu tim Chem-E-Car di ITS merupakan beberapa prestasi yang dimiliki oleh Hamzah. “Saya turut membantu dalam perencanaan, inisiasi dan pengadaan operasional hingga banyak mengantarkan tim meraih juara di kancah nasional maupun internasional,” terang Hamzah menjelaskan.
Selama menjadi bagian dari Kampus Pahlawan ITS, Hamzah mengaku tak banyak mendapat pengalaman yang kurang menyenangkan. Hanya saja ia sempat terkendala tatkala ia mengajukan pengangkatan jabatan dari Lektor Kepala menjadi Profesor. Terangnya, setidaknya perlu enam kali pengulangan hingga akhirnya pengajuan tersebut diberikan. “Dari sini saya belajar resiliensi dan pengetahuan yang saya gunakan untuk membantu rekan-rekan,” ungkapnya.
Menyinggung terkait adanya kesenjangan di antara dosen dan tenaga kependidikan (tendik), Hamzah menjelaskan bahwa kesenjangan tersebut seharusnya sudah tidak ada, karena adanya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN dan RB) Nomor 1 Tahun 2023. “Karena ke depan pegawai pemerintah akan menjadi pegawai fungsional, sehingga masing-masing akan memiliki empat jabatan fungsional yang sama,” paparnya.
Jika terpilih menjadi rektor ITS, Hamzah akan melaksanakan berbagai perubahan besar seperti, percepatan pembangunan sarana prasarana, percepatan dalam mempersiapkan generasi muda dosen dan tendik ITS untuk menjadi pemimpin ITS di tahun 2045 mendatang, serta percepatan reformasi birokrasi. Menurut Hamzah, reformasi birokrasi akan menjadikan ITS sebagai zona integritas yang bersih.
Tak hanya ketiga program unggulan tersebut, Hamzah turut menuturkan bahwa ITS harus menjadi perguruan tinggi (PT) yang holistik dan humanistik. Lewat berbagai solusi yang ditawarkan, ITS harus mampu menyelesaikan berbagai persoalan kompleks yang ada di masyarakat. Selain itu, dengan pendekatan secara interdisipliner dan dialogis juga diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada.
Dengan berbagai program unggulan tersebut, Hamzah pun bertekad dapat meningkatkan core value dari PTN-BH. “ITS sebagai PTN-BH harus menjadi best practices, di mana aspek pendidikan, pengajaran, pengawasan, dan penjaminan mutu menjadi tolok ukur penting yang ada di dalamnya,” tuturnya.
Terakhir, lelaki berkacamata ini mengaku akan kembali menjadi dosen, mengembangkan peningkatan pembelajaran, dan melangsungkan program percepatan riset berbasis sumber daya alam dan kemasyarakatan, apabila tidak terpilih menjadi rektor. Tak lupa, untuk menutup wawancara, Hamzah pun membagikan jargon cetusannya. “ITS SIAP! Smart, Integrity, International recognize, Amanah, Prosperous,” tandasnya optimistis. (HUMAS ITS)
Reporter: Mifda Khoirotul Azma
Redaktur: Rayinda Santriana U S
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus membuka pintu kolaborasi guna meningkatkan kompetensi mahasiswanya dalam
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengukir prestasi dengan menempati posisi ke-77 dunia dan peringkat
Kampus ITS, ITS News — Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pengurus Wilayah
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi kompleksitas pasar kerja nasional, Institut Teknologi Sepuluh