Kampus ITS, ITS News – Menindaklanjuti sistem penerimaan mahasiswa baru, tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024 melaksanakan konferensi pers pada Jumat (8/12). Melalui acara tersebut, tim mengumumkan tiga perubahan terkait pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB 2024, Prof Ganefri PhD menyampaikan, perubahan tersebut mencakup peningkatan akuntabilitas dan transparansi dalam seleksi mandiri, optimalisasi kuota untuk jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), serta penyesuaian jumlah program studi (prodi) yang dapat dipilih. “Pada kesempatan kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai dua poin terakhir,” ujarnya.
Rektor Universitas Negeri Padang ini mengungkapkan, perubahan pada sistem penerimaan mahasiswa baru tersebut bertujuan untuk mengakomodasi dinamika sistem pendidikan. Selain itu, perubahan skema merupakan perwujudan dari enam prinsip penerimaan mahasiswa baru. “Kami berprinsip untuk adil, efisien, akuntabel, transparan, fleksibel, dan larangan konflik kepentingan,” sebut Ganefri.
Dalam upaya optimalisasi kuota jalur SNBP dan SNBT, siswa yang dinyatakan lulus jalur SNBP tidak dapat mendaftar seleksi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur lain. Di sisi lain, siswa yang lulus jalur SNBT dan telah melakukan daftar ulang tidak dapat diterima pada jalur seleksi mandiri. “Perubahan ini merupakan upaya kami agar SNPMB 2024 lebih adil dan kuota setiap jalur dimanfaatkan dengan optimal,” tuturnya.
Perubahan selanjutnya, para siswa sekarang memiliki kesempatan untuk memilih hingga empat prodi yang berbeda. Untuk itu, tim SNPMB telah menyiapkan empat skema pemilihan prodi dengan ketentuan harus terdapat minimal satu pilihan program vokasi. “Hal ini bertujuan untuk menguatkan pengembangan pendidikan vokasi,” imbuh Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia ini.
Lebih lanjut, Ganefri menjelaskan bahwa jalur SNBT tidak mengalami perubahan mendasar pada komponen subtes yang diujikan. Tes potensi skolastik (TPS), penalaran matematika, serta literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris tetap menjadi materi subtes yang diuji dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Selain komponen subtes, jumlah kuota penerimaan mahasiswa untuk setiap jalur seleksi juga serupa dengan tahun lalu, yakni jalur SNBP minimum 20 persen, SNBT minimum 40 persen, dan Mandiri maksimum 30 persen. Pada kesempatan ini, dijelaskan pula mengenai sistem pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), alur pendaftaran SNBT dan SNBP, hingga berbagai persyaratan yang perlu dipenuhi siswa.
Di akhir, Ganefri berharap agar perubahan skema yang ditetapkan dapat membawa SNPMB 2024 menjadi lebih baik. Ia juga menekankan partisipasi aktif dari seluruh sekolah dalam rangkaian seleksi PTN tersebut. “Tujuannya agar akuntabilitas, transparansi, dan keadilan semakin kuat pada rangkaian SNPMB 2024,” tuturnya mengakhiri. (*)
Reporter: Aghnia Tias Salsabila
Redaktur: Nurul Lathifah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus membuka pintu kolaborasi guna meningkatkan kompetensi mahasiswanya dalam
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengukir prestasi dengan menempati posisi ke-77 dunia dan peringkat
Kampus ITS, ITS News — Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pengurus Wilayah
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi kompleksitas pasar kerja nasional, Institut Teknologi Sepuluh