ITS News

Rabu, 27 November 2024
30 Mei 2024, 18:05

ITS Ajak Mahasiswa Peduli Keamanan Siber melalui Program Internasional

Oleh : itskaii | | Source : ITS Online
Salah satu peserta saat mencoba ITS Nabu pada Cyber Security Short Program di Departemen Teknik Informatika ITS

Salah satu peserta saat mencoba ITS Nabu pada Cybersecurity Short Program di Departemen Teknik Informatika ITS

Kampus ITS, ITS News — Pesatnya perkembangan teknologi diiringi juga dengan meningkatnya ancaman siber di dunia maya. Menghindari hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Departemen Teknik Informatika menghadirkan Cybersecurity International Short Program. Pelatihan ini bekerja sama dengan universitas internasional selama lima hari sejak Senin (20/5) lalu.

Program di lingkup Asia Tenggara ini merupakan kolaborasi antara Departemen Teknik Informatika, Direktorat Kemitraan Global (DKG) ITS, dan Asia Pacific Network Information Centre (APNIC) Foundation. Tak hanya itu, kegiatan ini berhasil mendapatkan dana hibah penelitian International Science and Invention Fair (ISIF) Asia Grants 2023. 

Salah satu tim pelaksana kegiatan, Dr Baskoro Adi Pratomo SKom MKom mengungkapkan bahwa program ini untuk mengatasi maraknya serangan siber yang kerap mendera situs resmi pendidikan maupun pemerintah. “Dengan pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran tentang berbagai ancaman siber seperti phishing, malware, dan serangan social engineering,”  ujar dosen Departemen Teknik Informatika itu.

Para peserta Cyber Security International Short Program 2024 saat berfoto bersama usai kuliah tamu

Para peserta Cyber Security International Short Program 2024 saat berfoto bersama usai kegiatan

Adapun peserta pelatihan terdiri dari mahasiswa ITS, International Islamic University Malaysia (IIUM), Camarines Sur Polytechnic Colleges (CSPC) Filipina, dan Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia. “Tidak hanya mahasiswa Teknik Informatika, mahasiswa dari jurusan berbeda juga dapat mengikuti kegiatan ini,” papar Baskoro.

Lebih lanjut, kegiatan ini memanfaatkan platform ITS Nabu, sebuah platform yang berfokus pada proyek-proyek keamanan siber karya mahasiswa ITS. Dari platform tersebut disampaikan materi-materi terkait dasar jaringan komputer, forensik digital, incident handling, penetration testing, dan malware analysis. “ITS Nabu dilengkapi pedoman tahapan penggunaan agar memudahkan pengguna,” dosen Laboratorium Networking Technologies and Intelligent Cyber Security (Netics). 

Dr Siti Hajar Othman dari UTM memberikan penjelasan terkait AI for Cyber Security di hari terakhir pelatihan Cyber Security Short Program

Dosen Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Dr Siti Hajar Othman saat memberikan penjelasan terkait AI for Cybersecurity pada pelatihan Cyber Security Short Program

Selain itu, dosen Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Dr Siti Hajar Othman dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) turut menyampaikan materi terkait Artificial Intelligent (AI) for Cybersecurity. Ia menjelaskan peran AI dalam keamanan siber. “AI dapat digunakan untuk memperkuat keamanan sistem, tetapi tidak jarang juga digunakan untuk melakukan kejahatan siber,” ungkap Siti.  

Untuk menghindari hal tersebut, penggunaan limitasi dalam AI di keamanan siber merupakan hal yang krusial. Beberapa faktor yang membelakangi pembatasan tersebut seperti potensi kriminal, penyalahgunaan privasi, hingga regulasi penggunaan. Oleh karena itu, diperlukan mitigasi risiko dan prinsip etika untuk melindungi keamanan siber.

Terakhir, Kepala Information Assurance and Security Research Group (IASRG) Malaysia tersebut mengemukakan bahwa AI menawarkan banyak potensial untuk meningkatkan keamanan siber. Namun sifat AI yang tidak dapat diprediksi menjadi kekurangan yang fatal sehingga perlu diawasi penggunaannya. “Layaknya pedang bermata dua, AI dapat menjadi penyerang maupun pelindung di dunia siber,” tutupnya mengakhiri. (*)

 

Reporter: Khaila Bening Amanda Putri
Redaktur: Rayinda Santriana U S

Berita Terkait