Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus perkuat eksistensinya di bidang riset dan penelitian lingkungan, salah satunya riset kelapa sawit. Menjadi salah satu penerima Program Grant Riset Sawit (GRS), Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS adakan monitoring dan evaluasi (monev) penelitian kelapa sawit di Gedung Research Center ITS, Selasa (28/5).
Kegiatan monev ini diselenggarakan secara eksternal bersama Komite Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Direktur DRPM ITS Fadlilatul Taufany ST PhD menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memantau kemajuan riset dari para tim peneliti. “Hal ini dilakukan dalam rangka penguatan, pengembangan, dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional,” tuturnya.
Lelaki yang kerap disapa Taufany ini mengungkapkan, acara ini merupakan monev perdana yang dilakukan secara langsung oleh BPDPKS. Hal itu untuk memastikan bahwa riset yang ada sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan. “Apabila terdapat kendala dan hambatan, diharapkan langkah-langkah perbaikan dan dukungan dapat disampaikan kepada para tim melalui evaluasi ini,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan Taufany, salah satu Ketua Tim Riset Bidang Pasca Panen dan Pengolahan, DrEng Erwin Widodo ST MEng mengungkapkan bahwa dengan adanya program ini, riset yang sedang dikembangkan oleh ITS selama ini dapat memberikan dampak yang signifikan untuk Indonesia. “Program ini membawa kemajuan riset dari yang selama ini hanya di lingkup kampus, kini bahkan bisa sampai nasional,” terang dosen yang akrab dipanggil Eru tersebut.
Membawa inovasi Egrek Digital, dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS ini berharap dapat menyalurkan kebermanfaatan risetnya secara nyata ke masyarakat. Menurutnya, ide inovasi tidak boleh berhenti sampai pada dokumen atau karya tulis saja. Namun, harus dapat dirasakan dan juga direalisasikan untuk khalayak luas. “Setelah sudah dirasakan oleh masyarakat Indonesia, kami harap inovasinya dapat diproduksi massal untuk kegiatan ekspor,” ucapnya.
Uniknya, pada 2023, ITS berhasil menjadi lembaga penelitian dengan judul hibah GRS terbanyak di Indonesia. Hal ini tentunya tidak lepas dari dukungan DRPM ITS dalam memberikan dukungan penuh kepada seluruh peneliti untuk lebih bersemangat untuk mendapatkan dana hibah penelitian dari eksternal. “Kerja sama yang sudah terjalin sejak 2018 ini kami jaga baik-baik agar peneliti ITS memiliki semangat yang tinggi untuk berinovasi,” tambah Taufany dengan senyum hangatnya.
Bertepatan dengan monev, DRPM ITS juga mendapatkan penghargaan dari BPDPKS sebagai lembaga dengan pengelolaan administrasi terbaik dalam Pekan Riset Sawit 2023. Dengan penghargaan tersebut, Taufany berharap semakin banyak sivitas akademika ITS yang memiliki peluang yang sama dalam pendanaan riset. “Peluang ini akan sangat membantu dalam menyokong keberhasilan inovasi,” tutupnya. (*)
Reporter: Putu Calista Arthanti Dewi
Redaktur: Bima Surya Samudra
Kampus ITS, ITS News — Teknologi pascapanen memiliki peranan penting dalam menjaga mutu hasil panen sebelum dipasarkan. Peduli akan
Kampus ITS, ITS News — Dalam misi memperkenalkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kepada masyarakat umum, setiap tahunnya ITS
Kampus ITS, ITS News — Semakin tingginya kebutuhan listrik rumah tangga menyebabkan perlu adanya inovasi sumber energi terbarukan sebagai
Kampus ITS, ITS News — Kesalahan yang sering terjadi pada optimalisasi sistem mesin menjadi fokus Institut Teknologi Sepuluh Nopember