Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar salat Idul Adha bersama untuk memperingati momentum Idul Adha 1445 Hijriah, Senin (17/6). Dengan mengangkat tema khotbah Menjadi Pemimpin Dunia, momen ini menjadi pengingat sivitas akademika ITS agar dapat menjadi pemimpin yang selalu menebar kemaslahatan.
Bersamaan dengan terbitnya matahari, sivitas akademika ITS melaksanakan ibadah salat Idul Adha bersama di Masjid Manarul Ilmi. Berkesempatan sebagai khatib salat Idul Adha, Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak menyampaikan khotbahnya mengenai sifat keteladanan Nabi Ibrahim AS saat menjadi pemimpin.
Hari raya Idul Adha mengingatkan umat muslim akan ketakwaan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT. Nasih menjelaskan bahwa peristiwa tersebut harus menjadi tolak ukur ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Dengan bertakwa, artinya kita percaya kepada-Nya,” paparnya.
Dosen Departemen Akuntansi Unair ini juga menekankan pentingnya keteladanan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah SWT ketika beliau dipercaya menjadi seorang pemimpin. Setidaknya ada tiga sifat utama Nabi Ibrahim AS yang dapat dijadikan pedoman yakni komitmen, pelopor, dan keberlanjutan.
Lebih lanjut, Nasih menerangkan bahwa sebelum Nabi Ibrahim AS diangkat menjadi pemimpin bagi seluruh manusia, beliau harus membuktikan membuktikan komitmennya kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim AS diuji melalui berbagai ujian seperti meninggalkan istri dan anaknya di padang pasir tandus serta diuji mengikhlaskan anaknya, Nabi Ismail AS, untuk disembelih.
Dengan berlandaskan takwa, Nabi Ibrahim AS mampu menjalankan ujian dengan hati yang rida dan ikhlas. Jika berkaca pada hal tersebut, pemimpin di era saat ini haruslah memiliki keyakinan dan komitmen yang kuat dalam hatinya saat mengemban tugas yang dipercayakan padanya demi kebaikan.
Nasih pun menerangkan bahwa seorang pemimpin adalah orang yang mampu menjadi pelopor dan mengarahkan pengikutnya untuk berbuat kebaikan. Tidak berhenti disitu, sifat penting pemimpin yang terakhir adalah seorang pemimpin harus memikirkan keberlanjutan dari kepemimpinannya. “Seperti yang diterangkan dalam Al-Qur.’an surah Al-Baqarah ayat 124, yang layak menjadi pemimpin adalah orang yang tidak berbuat zalim,” tuturnya.
Menutup khotbah, Nasih mengingatkan kepada jemaah salat Idul Adha bahwa bahwa seorang pemimpin harus memiliki jiwa sosial yang tinggi. “Dengan kepercayaan yang diberikan kepada seorang pemimpin, hendaknya kesempatan itu dimanfaatkan untuk kemaslahatan seluruh umat manusia,” tutupnya.
Menutup pelaksanaan salat yang berjalan khidmat dan lancar, agenda dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Ketua Pelaksana Kegiatan Idul Adha ITS, Naufal Mahdy Nashrullah menuturkan bahwa tahun ini ITS menerima kurban lebih dari 50 ekor sapi dan kambing. “Kurban tersebut berasal dari sejumlah tenaga pendidik dan mahasiswa ITS,” paparnya.
Nantinya, daging kurban tersebut akan didistribusikan kepada sejumlah sivitas akademika dan masyarakat di sekitar ITS. “Semoga Idul Adha tahun ini membawa keberkahan bagi umat muslim seluruh dunia sekaligus menjadi sarana untuk meningkatkan jiwa sosial kita,” tutup mahasiswa Departemen Statistika tersebut penuh harap. (*)
Reporter: Andra Eka Wijayanti
Redaktur: Regy Zaid Zakaria
Kampus ITS, ITS News — Rangkaian penutupan kegiatan Manajemen Bisnis Festival (MANIFEST) disuguhkan dengan penuh makna. Melalui talkshow, acara
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan