Kampus ITS, ITS News — Guna meningkatkan semangat berinovasi mahasiswa, Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) helat pameran bertajuk Bazaar of Innovation (Binnova) 2024. Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Robotika ITS ini merupakan penutup dari rangkaian acara Innoboration 2024 yang telah berlangsung selama satu semester genap ini.
Ketua Pelaksana Binnova 2024 Stella Aldora Devi Permatahati menjelaskan, pameran ini merupakan bentuk pemenuhan kewajiban mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Produk (P3). Di mana mata kuliah ini, mahasiswa dituntut untuk merancang inovasi baru guna menjawab kebutuhan masyarakat saat ini. “Misinya adalah menciptakan produk baru yang dapat menyelesaikan masalah di kalangan masyarakat,” ujarnya.
Mengusung tema utama Young Generation, Startup, and Innovation: Building Sustainable and Healthy Future, mahasiswa yang akrab dipanggil Stella ini memaparkan bahwa tema tersebut didasari karena banyak sekali produk yang dinilai kurang tahan lama dan justru berakhir sebagai limbah. “Oleh karena itu, inovasi yang ditampilkan harus bermanfaat dan dapat meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan,” bebernya.
Dari tema utama tersebut, kemudian dipecah menjadi tiga subbidang tema, yaitu bidang health and wellness, technology support tools, serta sustainable and eco friendly. Setiap kelompok memilih satu di antara tiga subtema tersebut dan diberikan ruang untuk menampilkan produk inovasinya dalam bentuk purwarupa. “Total terdapat 60 kelompok mahasiswa yang menampilkan inovasinya dalam bentuk poster dan video,” ujar mahasiswa asal Gresik ini.
Salah satu purwarupa yang ditampilkan adalah Smart-Fus. Smart-Fus merupakan inovasi baru dari penggunaan stand infus dengan pengembangan Internet of Things (IoT) yang dilengkapi sensor berat. IoT ini sendiri berperan dalam mendeteksi kadar cairan infus yang berada dalam kantong infus. Apabila terdetektesi kadar cairan infus kurang dari 50 persen, sensor akan mengirimkan sinyal melalui alarm dan lampu yang nantinya akan mengeluarkan bunyi peringatan.
Lahirnya inovasi ini dilatarbelakangi oleh seringkali terjadi keterlambatan dalam mengganti cairan infus di rumah sakit besar. Hal tersebut disebabkan karena pemantauan pasien yang kurang maksimal dan menjadi isu tersendiri bagi pasien ketika tengah dirawat. Berangkat dari permasalahan tersebut, diharapkan Smart-Fus dapat membantu perawat dalam memantau kondisi pasien dari kamar rumah sakit.
Selain Smart-Fus, ada juga inovasi FILTRASH yang masuk kategori environmental and eco-friendly. FILTRASH sendiri merupakan inovasi yang berfokus pada membantu menjaga keberlanjutan dan pemeliharaan lingkungan. Dimana Filtrash berfungsi sebagai untuk menyaring dan memindahkan sampah yang dibuang sembarangan di sungai sehingga kebersihan lingkungan di sekitarnya juga terjaga.
Mekanisme kerja dari inovasi ini sendiri dengan meletakan Filtrash di muara sungai. Filtrash kemudian menyaring sampah yang terbawa di sungai dengan bantuan filter yang terdapat pada alat tersebut. Selanjutnya, sampah dikumpulkan hingga mencapai berat tertentu kemudian secara otomatis akan diangkut ke penampungan sementara sebelum dipindahkan ke tempat pembuangan.
Dengan banyaknya gagasan inovasi yang cemerlang dari mahasiswa DTSI, asisten Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja (EPSK) ITS ini berharap mahasiswa ITS lainnya dan masyarakat luas jadi termotivasi untuk mendukung keberlanjutan dan semangat berinovasi. “Pepatah yang kami percayai di DTSI adalah berani terus berinovasi atau kita mati,” tandasnya dengan sumringah. (*)
Reporter: Khaila Bening Amanda Putri
Redaktur: Bima Surya Samudra
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)