ITS News

Minggu, 18 Agustus 2024
18 Agustus 2024, 15:08

Fisika ITS Sambut BRIN Lakukan Pengukuran Impulse Response

Oleh : itscal | | Source : ITS Online
Dr Denny Hermawanto ST MT

(kanan) Ketua tim Riset Pengukuran Akustik dan Vibrasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr Denny Hermawanto ST MT ketika memaparkan profil BRIN beserta kelompok-kelompok penelitian yang dibawahi

Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sambut hangat kunjungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Departemen Fisika ITS, Rabu (14/8). Dalam rangka memperoleh standarisasi pengukuran impulse response (IR) yang akurat, BRIN bersama ITS bahas pendalaman  pengembangan kotak insulasi bunyi berbasis teknologi active noise

Ketua tim Riset Pengukuran Akustik dan Vibrasi BRIN, Dr Denny Hermawanto ST MT memaparkan bahwa impulse response merupakan respon ruang terhadap sumber suara. Dilaksanakan di Laboratorium Akustik dan Fisika Bangunan Departemen Fisika ITS, IR ini diukur berdasarkan International Standardization Organization (ISO) 18233:2006.

Ketua tim Riset Pengukuran Akustik dan Vibrasi BRIN Dr Denny Hermawanto ST MT memaparkan bahwa impulse response merupakan respon ruang terhadap sumber suara. Dilaksanakan di Laboratorium Akustik dan Fisika Bangunan Departemen Fisika ITS, IR ini diukur berdasarkan International Standardization Organization (ISO) 18233:2006.

Denny menjabarkan pentingnya pengukuran IR untuk memahami karakteristik serta parameter-parameter akustik sebuah ruangan. “Dari karakteristik yang diperoleh dari ruang uji di ITS, akan dibandingkan dengan hasil pengukuran di laboratorium BRIN serta lokasi uji lainnya untuk mendapatkan standarisasi yang lebih akurat,” ujarnya. 

Pengukuran Impulse Response

Tim Riset Pengukuran Akustik dan Vibrasi BRIN bersama civitas akademika Departemen Fisika ITS ketika melakukan pengukuran terhadap impulse response (IR) di Laboratorium Akustik dan Fisika Bangunan Departemen Fisika ITS

Lebih lanjut, terang Denny, standarisasi yang diperoleh diharapkan dapat menghasilkan pengukuran yang valid dan konsisten di seluruh aktivitas dan lokasi mana pun. Dalam implementasinya, standarisasi pengukuran IR digunakan ketika merancang suatu studio musik, ruang konser, bahkan ruang pertemuan. Tak hanya itu, standar tersebut memastikan bahwa produk seperti bahan insulasi bunyi, peralatan audio, dan sistem pengendalian kebisingan dapat diuji dan divalidasi secara luas. 

Pengukuran yang juga dibantu oleh sivitas akademika Departemen Fisika ITS ini menggunakan suatu kotak uji yang disebut dengan kotak insulasi bunyi. Kotak berukuran 50×50 centimeter ini berbahan kayu dan busa, serta dilengkapi beberapa komponen akustik lainnya. Berbasis active noise, sumber suara yang diuji berasal dari speaker kemudian ditangkap oleh mikrofon di kotak tersebut. “Dari proses ini, akan diperoleh karakteristik akustik dari kotak uji yang nantinya akan kami analisis,” papar Denny. 

Dr Suyatno SSi MSi

(kiri) Dosen Departemen Fisika ITS Dr Suyatno SSi MSi dalam diskusi dengan tim BRIN mengenai hasil pengukuran impulse response (IR)

Turut berdiskusi dengan tim BRIN, dosen Departemen Fisika ITS Dr Suyatno SSi MSi menyadari bahwa tak dapat dipungkiri akan ada beberapa aspek yang menyebabkan perbedaan pada hasil pengukuran. Beberapa aspek tersebut meliputi sinyal uji, temperatur, kondisi ruangan atau lingkungan, dan sebagainya. “Aspek-aspek inilah yang sesungguhnya harus kita evaluasi,” lanjut Suyatno.

Di samping menyediakan fasilitas untuk pengukuran sekaligus evaluasi tersebut, kunjungan BRIN turut memberikan edukasi terkait prosedur pengukuran IR secara riil. Hal ini dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman dosen khususnya di Laboratorium Akustik dan Fisika Bangunan untuk nantinya diterapkan kepada para mahasiswa. “Dari yang hanya sebuah konsep pengukuran, setelah ini bisa diajarkan tata cara pengukuran untuk kasus-kasus nyata,” ungkap Suyatno.

Terakhir, Suyatno berharap diskusi ini dapat membuka peluang untuk kerja sama serta kolaborasi yang lebih mendalam antara BRIN dengan Departemen Fisika ITS di masa depan. “Saya yakin bahwa riset ini akan membawa pengetahuan baru mengenai standarisasi pengukuran, khususnya di bidang fisika akustik,“ tutup dosen alumnus ITS tahun 2000 tersebut optimistis. (*)

 

Reporter: Putu Calista Arthanti Dewi

Redaktur: Gandhi Kesuma

Berita Terkait