Kampus ITS, ITS News – Kampus ITS, ITS News – Program One Pesantren One Product (OPOP) besutan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berfokus pada kemandirian pondok pesantren secara ekonomi. Dalam rangka mendukung program unggulan ini, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar pelatihan manajemen bisnis untuk para pelaku Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren).
Melibatkan sepuluh pondok pesantren di Jawa Timur, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan keterampilan manajerial, menunjang kemampuan teknis keuangan, serta meningkatkan kompetensi pengelolaan bisnis. Salah satu anggota Tim KKN Abmas ITS Inggrid Handaningtyas memaparkan, melalui pelatihan sertifikasi kompetensi ini para santri juga diajak terlibat secara langsung dalam menjalankan bisnis tersebut.
Inggrid menambahkan, ITS tak hanya memberikan pelatihan, namun juga turut membantu pengembangan unit-unit usaha pondok pesantren. “Program ini dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di pondok pesantren,” tuturnya.
Dalam pelatihannya, Tim KKN Abmas ITS yang diketuai oleh Yudha Prasetyawan ST MEng ini membawakan ilmu-ilmu praktis sistem bisnis koperasi. Keilmuan tersebut dijadikan sebagai pendekatan untuk mengoptimalkan suatu Kopontren. Keterampilan manajemen utama yang disampaikan kepada masyarakat, yaitu pemetaan bisnis, manajemen operasional, serta kolaborasi bisnis. “Masyarakat diberi pelatihan mulai dari persiapan hingga pengelolaan bisnis,” papar gadis asal Surabaya ini.
Tak hanya penyuluhan, pelatihan keterampilan manajemen ini turut menyelenggarakan sesi pemecahan masalah dengan menyelesaikan studi kasus yang sering dijumpai dalam mengelola sebuah koperasi. Studi kasus disusun berdasarkan project-based learning yang bersifat interaktif dan menyenangkan. Metode ini diterapkan untuk menghindari rasa bosan audiens, namun materi-materi tetap dapat tersampaikan dengan baik.
Puncak kegiatan ini sendiri ditutup dengan sesi pitching ide bisnis dan uji kompetisi yang melibatkan tim terbaik dari masing-masing pengurus pondok pesantren. Berlokasi di Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS, setiap tim terpilih akan mempresentasikan rencana strategis dan program kerjanya di hadapan dewan juri. “Presentasi ini melatih kreativitas dan keterampilan peserta untuk berpikir kritis dan inovatif guna mengembangkan bisnis koperasi,” ujar Inggrid.
Terakhir, Inggrid bersama sembilan orang mahasiswa ITS lainnya berharap pelatihan ini mampu membawa peningkatan yang signifikan dalam keterampilan tiap individu dalam mengelola bisnis terutama Kopontren. Lebih lanjut, ITS juga diharapkan dapat menjadi mitra strategis pondok pesantren dalam jangka panjang untuk memastikan peningkatan kompetensi SDM di bidang bisnis dalam lingkungan pesantren. (*)
Reporter: Muhammad Rizky Putra Wahyuana
Redaktur: Frecia Elrivia Mardianto
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus membuka pintu kolaborasi guna meningkatkan kompetensi mahasiswanya dalam