ITS News

Selasa, 26 November 2024
03 Oktober 2024, 18:10

KKN ITS Ciptakan Mesin Produksi Kain Limbah Daun Nanas

Oleh : itsfal | | Source : ITS Online
Gambar kunjungan tim KKN Abmas DTKI ITS ke Desa Bedali

Tim KKN Abmas ITS ketika melakukan kunjungan ke Desa Bedali, Kabupaten Kediri untuk meninjau kemajuan pengembangan alat pintal dan tenun kain daun nanas

Kampus ITS , ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melahirkan sederet inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Membuktikan peran tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) ITS menghadirkan mesin pintal dan tenun otomatis untuk mengolah limbah daun nanas menjadi kain bernilai jual tinggi.

Anggota tim KKN Abmas ITS Hengisa Taqeina Susetya menuturkan, salah satu masalah global saat ini timbul dari produksi limbah yang meningkat pesat. Mengacu pada implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) ke-12 terkait pola konsumsi dan produksi berkelanjutan, Hengisa dan tim menginisiasi pembuatan mesin pintal dan tenun otomatis. “Mesin ini dibuat untuk mengolah limbah daun nanas menjadi benang dan kain,” ujarnya.

Lebih lanjut, mahasiswi Departemen Teknik Kimia Industri (DTKI) ITS ini merincikan, mesin pintal dan tenun ini memiliki penampilan layaknya mesin tradisional yang terbuat dari bahan dasar kayu. Untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi produksi, kedua mesin ini dilengkapi dengan motor penggerak yang membuatnya dapat dijalankan otomatis. Dengan hal tersebut, mesin ini dapat mendukung efisiensi waktu kerja dan tenaga dalam proses produksi benang dan kain daun nanas.

Gambar mesin tenun otomatis karya tim KKN Abmas DTKI ITS

Mesin tenun otomatis karya tim KKN Abmas ITS dan masyarakat Desa Bedali sebagai perwujudan implementasi teknologi tepat guna pada pengolahan limbah daun nanas

Dalam penjelasannya, dara asal Kediri ini menuturkan, daun nanas harus melalui proses pencucian dan pengeringan terlebih dahulu untuk menjaga kebersihannya sebelum diproduksi menjadi kain. Kemudian, daun yang telah kering akan melalui proses pemurnian untuk mendapatkan serat daun yang diinginkan. “Pada proses penyiapan ini, serat daun ditambahkan lemak nabati supaya serat menjadi lebih halus,” tambahnya.

Selanjutnya, serat yang telah dipotong sesuai panjang yang diinginkan akan diproses menjadi benang yang halus dan kuat dengan menggunakan mesin pintal. Kemudian, benang dirangkai menjadi kain pada mesin tenun untuk mendapatkan kain siap pakai. “Kain ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk memproduksi pakaian, tas, dan barang lain yang memiliki nilai jual tinggi,” sebut mahasiswi angkatan 2022 ini.

Dalam implementasinya, Desa Bedali sebagai salah satu pusat penghasil nanas terbesar di Kabupaten Kediri terpilih menjadi lokasi kegiatan ini. Para petani di daerah tersebut bahkan dapat menghasilkan komoditas pertanian ini hingga mencapai 3,2 juta ton per tahun. Hasil yang melimpah ini diikuti dengan produksi limbah daun nanas yang besar pula. “Adapun dalam pembuatan mesin tersebut merupakan hasil kolaborasi antara tim KKN Abmas asal DTKI ITS dengan masyarakat desa ini,” ungkap Hengisa.

Hengisa menambahkan, kegiatan yang menjadi perwujudan implementasi teknologi tepat guna ini nantinya juga akan menghadirkan sederet pelatihan kepada masyarakat Desa Bedali. Pelatihan tersebut meliputi pelatihan produksi benang dan kain daun nanas, pengoperasian mesin pintal dan tenun, serta pemasaran produk hasil. Rangkaian kegiatan ini dihadirkan untuk membantu masyarakat tetap produktif setelah rangkaian kegiatan KKN selesai.

Hengisa mengungkapkan, kegiatan ini berhasil menarik minat dan antusiasme masyarakat terhadap produksi kain daun nanas yang menjadi hal baru di Desa Bedali. Ke depan, dirinya berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kondisi lingkungan desa. “Semoga produksi kain daun nanas ini dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Ahmad Naufal Ilham
Redaktur: Shafa Annisa Ramadhani

Berita Terkait