Kampus ITS, ITS News — Generasi muda memegang peranan penting dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Hal itu dapat diwujudkan melalui optimalisasi konservasi alam untuk mengatasi dampak isu lingkungan global. Lantas bagaimana peran strategis generasi muda dalam upaya konservasi alam?
Dosen Departemen Studi Pembangunan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Windiani SSos MSi mengungkapkan, proses industrialisasi yang berorientasi pada keuntungan ekonomi semata seringkali mengabaikan kondisi lingkungan sekitar. “Berbagai tindakan eksploitasi sumber daya alam berdampak pada kerusakan lingkungan,” ungkap perempuan yang akrab disapa Windi itu.
Aktvitas industri yang tidak terkontrol membawa dampak signidfikan terhadap keberlangsungan lingkungan hidup di Indonesia. Windi menerangkan, tindakan eksploitasi seperti penebangan hutan liar memicu kerusakan alam seperti degradasi hutan dan berujung pada hilangnya keanekaragaman hayati. Selain itu, hilang eksistensi hutan sebagai kawasan resapan air juga mengakibatkan bencana alam seperti banjir dan longsor.
Diperlukan upaya konservasi alam dengan menyinergikan generasi muda untuk menjaga kelestarian lingkungan. Windi menekankan bahwa kesadaran dan keterlibatan aktif generasi muda sangat krusial untuk memastikan keberlanjutan ekosistem bagi generasi mendatang. “Kepedulian generasi muda sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi yang akan datang,” terangnya.
Windi membeberkan, langkah awal upaya konservasi alam dengan mengidentifikasi permasalahan lingkungan sekitar dan menentukan pendekatan solusi yang tepat. Salah satu pendekatan tersebut yakni menghasilkan inovasi alternatif produk ramah lingkungan. “Seperti pemanfaatan produk berbahan dasar bambu untuk pengganti plastik yang ramah lingkungan,” tuturnya.
Keterlibatan masyarakat setempat juga memiliki peran untuk mewujudkan upaya konservasi tersebut. Dosen bidang ilmu gender dan pembangunan itu mengingatkan, generasi muda dapat menjadi sarana dalam memberikan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi alam. “Mahasiswa memiliki akses untuk melakukan pengabdian masyarakat,” tambahnya.
Tidak berhenti disitu, untuk mengakselerasikan upaya-upaya tersebut perempuan kelahiran Kota Pahlawan itu menyarankan untuk membangun Kolaborasi Pentahelix dengan berbagai pihak. Dalam hal ini, para generasi muda perlu menggandeng pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan media untuk bekerja sama secara sinergis dalam mewujudkan lingkungan konservasi alam.
Diakhir, ia juga berpesan agar generasi muda sebagai estafet penerus bangsa dapat berperan untuk menyebarkan kesadaran akan pentingnya konservasi alam bagi masa depan Indonesia. Ia juga berharap, generasi muda khususnya mahasiswa dapat mempraktikkan hasil studinya untuk lingkungan sekitar. (*)
Reporter: Hani Aqilah Safitri
Redaktur: Regy Zaid Zakaria
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),