Kampus ITS, ITS News – Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali hadirkan solusi permasalahan di masyarakat. Kali ini, tim tersebut datang dari Departemen Kimia ITS dengan menerapkan teknologi membran Reverse Osmosis (RO) sebagai solusi berkelanjutan penghasil air bersih layak minum.
Ketua tim mahasiswa KKN Abmas ITS Tifani Djilham Salsabila menyampaikan, di Yayasan Pengembangan Pendidikan (YPP) Al-Hayatul Islamiyah membutuhkan air bersih untuk konsumsi dalam jumlah banyak. Mereka memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara membeli di pihak lain, meskipun berlokasi di daerah pegunungan di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Menindak lanjuti kondisi tersebut, Tifani dan tim menghadirkan teknologi RO yang memanfaatkan air sungai dari belakang pondok pesantren. Sistem ini memompa air sungai ke dalam sistem RO melalui beberapa tahap penyaringan. “Teknologi ini menghasilkan air minum untuk memenuhi kebutuhan air yayasan secara mandiri tanpa harus membeli lagi,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, tahap penyaringan tersebut untuk menghilangkan kontaminan berbahaya dalam air sungai. Proses penyaringan dimulai dengan menggunakan kapas untuk menangkap partikel besar. Kemudian, air melewati karbon aktif untuk menyerap partikel-partikel yang lolos dari tahap pertama. Selanjutnya, air disaring melalui zeolit yang memiliki daya serap lebih tinggi hingga akhirnya masuk ke sistem RO.
Menurutnya, dengan memaksimalkan penggabungan metode RO dan penyaringan lainnya akan dihasilkan air bersih layak minum yang memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan. Penggunaan teknologi ini juga efektif dalam mengurangi risiko kontaminasi mikroba dan zat kimia berbahaya, sehingga kualitas air yang dihasilkan lebih terjamin dengan menghilangkan Total Dissolved Solids (TDS) di tahap akhir.
Di sisi lain, hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan teknologi ini adalah perlu adanya perawatan secara berkala dalam penggunaannya. Hal tersebut meliputi penggantian kapas, karbon aktif, zeolit, serta membran RO yang bekerja. Maka dari itu, diperlukan pemahaman dan kerja sama dengan pihak yayasan agar penerapan teknologi ini dapat digunakan secara berkelanjutan.
Dalam menekankan pemahaman pada pihak yayasan, ia menuturkan terdapat kegiatan penyuluhan pengoperasian pengolah air hingga perawatan jangka panjang. Pentingnya pemantauan kualitas air secara berkala untuk memastikan air tetap layak konsumsi. Hal ini sesuai dengan tujuan dari tim KKN Abmas ini agar teknologi ini bisa diterapkan secara berkelanjutan dan mandiri untuk ke depannya.
Selain penerapan teknologi tersebut, Tifani bersama tim juga berharap agar para santri dan guru di yayasan dapat menerima edukasi yang diberikan. “Tentunya kami juga berharap agar para santri ini bisa mendapatkan ilmunya mengenai teknologi di bidang kimia ini,” tutupnya. (*)
Reporter: ION7
Redaktur: Rayinda Santriana U S
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
Kampus ITS, ITS News — Perayaan Dies Natalis ke-64 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mencapai puncaknya di Graha Sepuluh