Surabaya, ITS News — Sistem Informasi Keberlanjutan Manajemen Rantai Pasok Jagung (Silaja) merupakan sistem informasi yang mendukung serba-serbi kebutuhan dalam pertanian jagung. Melalui Training of Trainer (ToT), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berikan pelatihan dalam mengelola dan menginput data untuk memastikan fungsi berbagai fitur Silaja, Selasa (29/10).
Ketua Tim Penelitian Terapan ITS Prof Erma Suryani ST MT PhD memaparkan, Silaja telah dilengkapi dengan bermacam fitur unggul dalam pemantauan, analisis data, hingga pengelolaan sumber daya jagung secara efisien. Melalui sistem informasi ini, para pengguna khususnya petani jagung dapat menjalankan agrobisnisnya dengan baik dan efektif melalui berbagai fitur yang membantu proses budidaya jagung.
Dalam mendukung pertanian jagung modern tersebut, ITS mengadakan pelatihan kepada para pegawai di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dipertak) dan Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur. Pada pelatihan tersebut, mereka diarahkan untuk dapat menjadi administrator pengoperasian dan penginputan data berbagai menu hingga fitur Silaja.
Adapun beberapa materi yang ditekankan pada pelatihan adalah penginputan data untuk operasional fitur Silaja. Fitur-fitur yang dimaksud meliputi menu rantai pasok, kalender tanam, harga jagung di tiap kabupaten dan kota di Indonesia, hingga jejaring industri. “Para admin dan super admin Silaja dapat menginformasikan dan menjaga keakuratan data sehingga Silaja dapat beroperasi dengan baik dan efektif,” imbuh dosen Departemen Sistem Informasi ITS tersebut.
Membahas lebih lanjut mengenai fitur Silaja, platform ini juga menyediakan pendampingan budidaya jagung untuk para petani. Pendampingan tersebut meliputi informasi mengenai perhitungan pupuk melalui pendekatan komprehensif, benefit cost ratio dan revenue cost ratio, identifikasi risiko produksi jagung, dan masih banyak lagi.
Guru besar di bidang Model Driven Decision Support System tersebut berharap Silaja dapat menjadi sistem support di level operasional, taktikal, dan strategis sehingga dapat mempermudah pengguna dalam mengambil keputusan dan menyebarluaskan produk jagungnya. “Silaja dirancang agar memudahkan para pegiat agrobisnis dengan memanfaatkan integrasi teknologi informasi yang canggih,” ungkapnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dispertak Jatim Denny Kurniawan SP MM menyambut gembira kehadiran Silaja. Mengingat Jawa Timur yang merupakan produsen jagung utama di Indonesia, ia menilai sistem ini sebagai langkah awal dalam studi keberlanjutan rantai pasok dan produksi jagung. “Melalui sistem informasi ini, kami akan bekerja sama dengan ITS dalam menyediakan informasi-informasi ini untuk pengguna Silaja,” tutupnya. (*)
Reporter: Muhammad Rizky Putra Wahyuana
Redaktur: Nurul Lathifah
Kampus ITS, ITS News — Rangkaian penutupan kegiatan Manajemen Bisnis Festival (MANIFEST) disuguhkan dengan penuh makna. Melalui talkshow, acara
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru
Kampus ITS, ITS News — Untuk tingkatkan kualitas maggot, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan metode untuk meningkatkan