ITS News

Selasa, 26 November 2024
03 November 2024, 00:11

IdSecConf 2024 Eksplorasi Keamanan CAPTCHA Guna Lindungi Sistem Digital

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online
Gambar Dwizon Alizah yang menjelaskan materi one pixel attack

Muhammad Dwison Alizah ketika memaparkan materi mengenai One Pixel Attack pada IDSECCONF 2024

Kampus ITS, ITS News — Indonesia IT Security Conference (IdSecConf) 2024 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga membahas perlindungan sistem digital dari serangan yang mengancam. Information Systems Security Analyst BIFZA Muhammad Dwison Alizah mengupas pengelabuan CAPTCHA berbasis kecerdasan buatan (AI), Minggu (27/10).

CAPTCHA atau Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart adalah tes berupa gambar atau teks yang biasa digunakan di internet untuk membedakan manusia dan robot. Namun, salah satu teknik bernama One Pixel Attack dapat mengelabui sistem CAPTCHA tersebut.

Dwison menjelaskan, inovasi untuk melindungi sistem digital dari serangan berbasis AI sangatlah diperlukan. Metode seperti One Pixel Attack akan menunjukkan pentingnya pengembangan lanjutan dalam keamanan digital di era modern. “Teknik ini memanfaatkan perubahan kecil pada satu titik atau piksel dalam gambar untuk mengecoh komputer dengan membingungkan sistem pengenalan gambar,” ungkapnya.

Gambar penjelasan ilustrasi cara kerja CAPTCHA oleh Dwison Alizah

Demonstrasi cara kerja CAPTCHA oleh Muhammad Dwison Alizah pada IDSECCONF 2024, Minggu (27/10)

Algoritma ini bekerja dengan memecah gambar menjadi bagian-bagian kecil dan menganalisisnya. Meski biasanya sangat cerdas, sistem pengenalan gambar nyatanya sangat sensitif terhadap perubahan kecil  sehingga perubahan satu piksel saja bisa membuatnya salah mengidentifikasi gambar.

Dengan teknik ini, sistem CAPTCHA bisa ditembus dengan tingkat keberhasilan hingga 80 persen. Dwison juga menekankan bahwa metode ini masih dalam tahap pengembangan dan perlu ditingkatkan akurasinya. “Masih ada peluang untuk menyempurnakan sistem ini agar tidak rentan terhadap serangan semacam itu,” tambahnya.

gambar peserta IDSECCONF yang antusias saat sesi tanya jawab

Peserta yang antusias bertanya saat sesi tanya jawab pada akhir pemaparan materi One Pixel Attack

Tak hanya itu, Dwison juga mengangkat isu pekerjaan lepas yang menjadi CAPTCHA learner yaitu individu yang dibayar untuk mengumpulkan data CAPTCHA. Informasi tersebut kemudian digunakan untuk melatih model kecerdasan buatan agar lebih mudah mengenali pola CAPTCHA. “Hal ini akan melatih AI sehingga membuatnya semakin pintar dan mampu membobol tes pengenalan manusia ini,” jelasnya.

Dengan ancaman-ancaman yang semakin kompleks ini, Dwison berharap inovasi keamanan siber di Indonesia terus berkembang untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada. “Meskipun serangan ini masih bersifat teoritis, penelitian lebih lanjut sangat penting agar CAPTCHA tetap efektif melawan AI yang semakin pintar,” tutupnya. (*)


Reporter: ION 26
Redaktur: Ricardo Hokky Wibisono

Berita Terkait