ITS News

Kamis, 07 November 2024
07 November 2024, 08:11

Peran PDA dan PIT dalam Menjamin Keandalan Konstruksi Tiang Pancang

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online
Gambar pembicara PT Geotech Efathama dan Departemen Infrastruktur Sipil ITS webinar di Ruang Auditorium 103 Vokasi

PT Geotech Efathama dan Departemen Infrastruktur Sipil ITS mengadakan webinar di Ruang Auditorium 103 Vokasi

Kampus ITS, ITS News — Sebagai penentu kuat tidaknya sebuah bangunan, tiang pancang berperan krusial dalam konstruksi sebagai fondasi yang mentransfer beban struktur bangunan ke lapisan tanah. Memahami pentingnya aspek ini, Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan webinar berjudul Mengenal Pile Driving Analyzer (PDA) dan Pile Integrity Test (PIT) dalam Keilmuan Geoteknik.

Pemateri dalam kegiatan ini Dr Ir Aksan Kawanda ST MT IPM ASEAN Eng menuturkan bahwa metode pengujian PDA dan PIT ditujukan untuk memastikan struktur tiang pancang memenuhi standar keselamatan. “Metode ini digunakan untuk menguji fondasi konstruksi bangunan, jembatan, hingga dermaga,” ungkap tenaga ahli geoteknik PT Geotech Efathama tersebut. 

Aksan melanjutkan, pengujian ini merupakan tahap yang krusial karena fondasi merupakan elemen vital yang mendukung keseluruhan struktur bangunan. Apabila fondasi bangunan tidak mampu mendukung beban dengan baik, dapat mengakibatkan penurunan struktur, retakan pada dinding, hingga keruntuhan bangunan. “Pengujian ini juga bertujuan mengidentifikasi masalah dan mendeteksi kerusakan sejak dini,” ucapnya.

Gambar Peserta Webinar Mendengarkan Pemaparan Pengenalan PDA dan PIT di di Ruang Auditorium 103 Vokasi

Suasana Peserta Webinar Mendengarkan Pemaparan Pengenalan PDA dan PIT di di Ruang Auditorium 103 Vokasi

Pada uji PDA, imbuh Aksan, pengujian dilakukan selama proses pemancangan atau pemukulan tiang pancang. Kepala tiang pancang merupakan elemen yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan metode pengujian karena merupakan titik pertama yang akan menerima energi dari pemukul atau hammer. “Kondisi kepala tiang pancang yang baik adalah ketika dapat merambatkan energi pemukul secara merata ke seluruh tiang pancang,” ujarnya. 

Lebih mendalam, Aksan menjelaskan, gaya yang diterima tiang dari pemukul dan kecepatan pergerakan tiang pancang menjadi aspek kunci karena menggambarkan respons tiang terhadap energi dari pemukul. Apabila diamati dalam bentuk grafik, idealnya dua variabel tersebut seharusnya tidak boleh bersinggungan pada titik tertentu, khususnya pada bagian tengah grafik. “Ketika bersinggungan di tengah grafik, artinya mengindikasikan potensi kesalahan dalam pengujian,” tegasnya.

Gambar Pemaparan Dr Ir Aksan Kawanda ST MT IPM ASEAN Eng Menjelaskan Perbedaan Bacaan Grafik Tiang yang Baik dan Buruk

Dr Ir Aksan Kawanda ST MT IPM ASEAN Eng Menjelaskan Perbedaan Bacaan Grafik Tiang yang Baik dan Buruk

Sementara itu, PIT merupakan pengujian yang digunakan untuk memeriksa indikasi terjadinya kecacatan atau perubahan struktur dalam tiang pancang. Dengan memanfaatkan gelombang yang dikirimkan melalui tiang pancang, pengujian PIT akan menganalisis perilaku pergerakan gelombang dari dasar hingga ujung tiang. “Melalui sifat gelombang, PIT juga dapat membantu mendeteksi panjang tiang pancang,” tutur dosen Universitas Trisakti ini. 

Lewat webinar yang digelar hybrid di Ruang Auditorium Vokasi 103 Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS tersebut, Aksan berharap agar pembangunan memenuhi kualifikasi standar yang tinggi. Perkembangan teknologi konstruksi tetap harus memperhatikan pengujian PDA dan PIT untuk menjamin keselamatan bangunan. “Semoga semua pihak semakin sadar dan meningkatkan ketersediaan teknologi ini,” tutupnya. (*)

Reporter: ION 6
Redaktur: Mohammad Febryan Khamim

Berita Terkait