ITS News

Kamis, 05 Desember 2024
04 Desember 2024, 14:12

Bantu Komersialisasi Riset, ITS Teken MoU dengan Asosiasi Inventor Indonesia

Oleh : itsgan | | Source : ITS Online
(dari kiri) Rektor ITS Prof Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD, Wakil Rektor IV ITS Prof Agus Muhamad Hatta ST MSi PhD, Ketua Umum Prof (R) Ir Didiek Hadjar Goenadi MSc PhD INV, dan Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat ITS Fadlilatul Taufany ST PhD usai teken MoU

(dari kiri) Rektor ITS Prof Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD, Wakil Rektor IV ITS Prof Agus Muhamad Hatta ST MSi PhD, Ketua Umum Prof (R) Ir Didiek Hadjar Goenadi MSc PhD INV, dan Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat ITS Fadlilatul Taufany ST PhD usai teken MoU

Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin serius dalam mendorong komersialisasi hasil-hasil risetnya. Komitmen tersebut ditandai dengan dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Inventor Indonesia (AII) di Gedung Rektorat ITS, Selasa (3/12).

Ketua Umum AII Prof (R) Ir Didiek Hadjar Goenadi MSc PhD INV menyampaikan perannya sebagai jembatan yang menghubungkan antara pusat riset dan pengembangan dengan industri. Dalam hal ini, ITS sebagai perguruan tinggi telah menghasilkan berbagai riset dan teknologi yang dapat dikomersialisasikan ke industri ataupun investor. “Kami di sini membantu untuk melakukan valuasi mana teknologi yang memiliki nilai komersial,” paparnya.

Ketua Umum AII Prof (R) Ir Didiek Hadjar Goenadi MSc PhD INV ketika menjelaskan peran dari AII sebagai inventor dari hasil riset dan invensi

Ketua Umum AII Prof (R) Ir Didiek Hadjar Goenadi MSc PhD INV ketika menjelaskan peran dari AII sebagai inventor dari hasil riset dan invensi

Lebih lanjut, Didiek menjelaskan bahwa dalam praktiknya AII akan melakukan seleksi dari berbagai hasil riset dan invensi yang dimiliki oleh ITS. Dalam seleksinya, salah satu yang perlu diperhatikan ialah Tingkat Kesiapterapan Teknologi dari sebuah riset ataupun invensi yang harus lebih tinggi dari standar yang dimiliki AII. “Jadi jangan lihat aspek manfaat saja, tetapi aspek penerapan di industri juga perlu diperhatikan,” ujarnya mengingatkan.

Tak hanya itu, AII sebagai inventor juga membantu proses administrasi hukum serta mempromosikan hasil riset yang akan dikomersialkan kepada berbagai industri yang sesuai dengan sektornya. “Kita bantu untuk mencari mitra industrinya dan kita kawal proses-proses legalnya sampai terjadi kesepakatan komersial,” imbuhnya.

Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat ITS Fadlilatul Taufany ST PhD saat mengenalkan beberapa sivitas akademika ITS dengan hasil riset ciptaannya

Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat ITS Fadlilatul Taufany ST PhD saat mengenalkan beberapa sivitas akademika ITS dengan hasil riset ciptaannya

Sementara itu, Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS Fadlilatul Taufany ST PhD mengungkapkan bahwa ITS akan berkomitmen untuk menjaga hasil riset dalam memenuhi standar-standar yang dimiliki AII. Dengan komitmen tersebut, kedua belah pihak yang menjalan kerja sama ini dapat saling menguntungkan dalam mengomersialisasikan berbagai hasil riset yang dimiliki ITS.

Dalam kegiatan tersebut, dosen Departemen Teknik Kimia ITS ini pun memperkenalkan hasil-hasil riset dan inovasi ciptaan sivitas akademika ITS dari berbagai sektor industri. Salah satunya ialah proyek Grand Riset Sawit yang baru saja diberikan pendanaan sebesar Rp 10 miliar. “Semoga dengan kerja sama ini dapat berpotensi untuk menghasilkan lisensi baru dari hasil riset para sivitas akademika ITS,” tuturnya penuh harap. (HUMAS ITS)

 

Reporter: Muhammad Aulia Zikra

Berita Terkait