Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran berharga bagi Indonesia. Peringatan ini menjadi momen penting untuk mengenang, merenungkan, dan memperkuat langkah antisipasi demi mencegah tragedi serupa dengan dampak besar di masa depan.
Tragedi Tsunami Aceh mengajarkan kita untuk selalu menyisihkan empati terhadap sesama. Dalam mengenang peristiwa ini, penting bagi kita untuk terus memberikan dukungan kepada para penyintas yang hingga kini masih merasakan dampaknya, baik secara fisik maupun emosional. Kegiatan sosial, seperti doa bersama, pembangunan monumen peringatan, hingga inisiatif komunitas untuk meningkatkan solidaritas, menjadi simbol rasa simpati kita sebagai bangsa yang peduli.
Hari peringatan ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana. Untuk mencegah dampak besar, pengembangan sistem peringatan dini menggunakan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) sangat penting. Selain itu, perbaikan infrastruktur tahan bencana dan penataan ruang yang memperhitungkan risiko bencana juga krusial dalam upaya mitigasi.
Selain itu, edukasi kebencanaan yang berkelanjutan penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Peringatan tsunami Aceh harus menjadi pelajaran untuk memperkuat kesiapan melalui integrasi materi kebencanaan dalam pendidikan dan pelaksanaan pelatihan serta simulasi evakuasi di daerah rawan bencana. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan dan respons cepat dalam menghadapi bencana.
Dalam menghadapi tsunami, kesigapan sangat penting. Tanda-tanda peringatan dini, seperti gempa bumi atau perubahan level air laut, harus segera diwaspadai. Masyarakat harus tahu untuk mencari tempat lebih tinggi dan menjauh dari pantai, serta mengikuti jalur evakuasi yang telah disiapkan. Komunikasi dengan pihak berwenang dan koordinasi antara pemerintah, masyarakat, serta lembaga terkait juga sangat penting untuk memastikan respon cepat dan meminimalkan dampak.
membangun masa depan yang lebih aman dan tangguh. Dengan kolaborasi lintas sektor, pengembangan teknologi, dan peningkatan kesadaran, Indonesia dapat terus memperkuat kemampuan mitigasi bencana dan memberikan perlindungan terbaik bagi warganya.
Mari kita jadikan peringatan ini sebagai momentum untuk terus berinovasi dan bersolidaritas, agar setiap langkah yang diambil hari ini menjadi warisan yang kokoh bagi generasi mendatang. Semoga semangat gotong royong dan simpati kita tetap terjaga, seperti doa yang tak pernah putus untuk mereka yang telah pergi. (*)
Ditulis oleh:
Nabila Rahadatul Aisy Koestriyaningrum
Mahasiswa S1 Departemen Sistem Informasi
Angkatan 2023
Reporter ITS Online
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa menguatkan tekadnya untuk membentuk generasi muda yang prestatif