Seorang lelaki berpakaian rapih memasuki sebuah ruangan. "Sementara hari ini tidak ada kuliah, tapi ada tugas membuat presentasi tentang interferensi," papar seorang dosen. Kemudian para mahasiswa hanya mengiyakan perkataan
Demokrasi terpimpin punya satu kekayaan. Tahun-tahun itu menjadi lahan tersubur bagi kosakata baru. Tentu saja, yang bikin tukang becak garuk-garuk kepala. Tiap harinya, bentrokan ideologi melahirkan warna-warni kata: Nasakom,
Malam ini. ia akan datang. Sambutan untuknya telah disiapkan. Megahnya mengalahkan sambutan Timnas Indonesia yang dielu-elukan rakyat Indonesia, walau gagal juara. Euforianya sudah terasa di tiap penjuru dunia. Tidak
Bola memang bulat. Karenanya, setiap prediksi bisa muncul sesuai keinginan. Sayangnya prediksi itu hanya terbatas dua pilihan setiap pertandingan, menang atau justru menangis. Kalau saja politik tak menodai perjuangan
“Sementara hari ini tidak ada kuliah, tapi ada tugas membuat presentasi tentang interferensi,†papar seorang dosen yang yang baru masuk kelas. Kemudian para mahasiswa hanya mengiyakan perkataan sang dosen