ITS News

Minggu, 08 September 2024
07 September 2024, 21:09

ITS Ciptakan Silaja, Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok Komoditas Jagung

Oleh : itshan | | Source : ITS Online

Logo Silaja, sistem informasi yang dapat membantu manajemen rantai pasok komoditas jagung di provinsi Jawa Timur.

Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung keberlanjutan pasok rantai pangan Indonesia. Oleh karena itu, ITS ciptakan model dan sistem informasi guna mencapai keberlanjutan rantai pasok jagung Jawa Timur. Bersama Departemen Sistem Informasi ITS, program sistem bernama Silaja, diharapkan membantu Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.

Membuka pemaparannya, Ketua Peneliti Prof Erma Suryani ST MT PhD menjelaskan bahwa jagung merupakan komoditas strategis dalam sektor pertanian Indonesia. Predikat tersebut tak lain dan tak bukan karena keberagaman manfaat komoditas jagung pada sektor industri pakan, pangan, dan bahan baku. “Keberagaman manfaat ini membuktikan peran penting komoditas jagung dalam pembangunan sektor pertanian dan perekonomian nasional,” ujarnya.

Erma kemudian menuturkan, pada saat ini kondisi industri komoditas jagung tengah mengalami beberapa masalah. Diantaranya adalah masalah akan rendahnya produktivitas, kelangkaan akan pupuk, dan rendahnya harga jual jagung oleh petani. Hal ini pun semakin diperparah dengan kondisi teknologi budidaya yang kurang memadai.

Dosen Departemen Sistem Informasi ITS itu berpendapat bahwa kondisi ini memerlukan peralihan manajemen rantai pasok ke sistem berbasis teknologi informasi. Peralihan tersebut dapat meningkatkan kinerja sektor ekonomi budidaya jagung, mengembangkan budidaya pertanian ramah lingkungan, serta meningkatkan aspek sosial dalam industri komoditas jagung. “Gagasan ini kemudian tercurah dalam sistem informasi bernama Silaja,” ungkap Erma.

Ketua Peneliti Prof Erma Suryani ST MT PhD saat menjelaskan sistem informasi Silaja

Erma meneruskan bahwa sistem informasi Silaja dapat diakses melalui laman resmi silaja.id. Sistem informasi ini ditujukan untuk membantu meningkatkan manajemen rantai pasok komoditas jagung di Provinsi Jawa Timur secara berkelanjutan. Adapun, maksud dari berkelanjutan dalam konteks ini adalah pencakupan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan sebagai pertimbangan.

Guru besar di bidang Model Driven Decision Support System tersebut menjelaskan, Silaja dilengkapi dengan berbagai fitur penunjang industri komoditas jagung. Salah satunya adalah fitur pendampingan budidaya. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui takaran pupuk ideal, estimasi keuntungan yang didapat, potensi risiko, dan indeks potensi lahan yang dimiliki.

Selain fitur pendampingan budidaya, terdapat juga fitur-fitur lain yang dapat memudahkan pengguna dalam meningkatkan manajemen mutu jagung. Fitur-fitur tersebut didukung dengan metode pemodelan menggunakan data yang valid. Kedepannya, Erma berharap Silaja dapat diterapkan sehingga meningkatkan nilai kinerja rantai pasok komoditas jagung di Provinsi Jawa Timur.

Fitur penunjang industri komoditas jagung yang ada di aplikasi Silaja

Menanggapi hasil penelitian ini,  Kepada Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Denny Kurniawan SP MM mengucapkan terima kasih atas upaya dalam mendukung keberlanjutan manajemen rantai pasok jagung. “Ini adalah salah satu metode yang dapat membantu kita dalam mengelola rantai pasok komoditas jenis ini di Provinsi Jawa Timur,” jelasnya. (*)

 

Reporter: Ahmad Farhan Alghifari
Redaktur: Gandhi Kesuma

Berita Terkait